Saat ditanya kesannya mengenakan sarung, Sabastian mengungkapkan rasa nyaman meskipun prosesnya cukup menantang.
"Ternyata menarik juga, dilihat simpel, cuma digulung-gulung, tapi pegal juga entah kenapa. Tapi pakai sarung enaknya nggak paham juga," ujarnya.
Sabastian juga bercerita bahwa metode yang diajarkan dianggapnya cukup sulit.
"Katanya itu metode paling susah. Ada cara yang lebih gampang, tapi tetap saja sulit," tambahnya.
Menurutnya, tantangan utama adalah menemukan posisi yang pas agar sarung tidak melorot, namun tetap nyaman dipakai saat bergerak.
Pengalaman ini memberikan wawasan baru bagi para siswa Kanisius, sekaligus mempererat interaksi antar pelajar dari latar belakang budaya yang berbeda.