TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Rangkaian kegiatan Ekskursi Agama yang dilakukan oleh para siswa SMA Kanisius Jakarta di Pesantren Amanah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya pada Rabu, 30 Oktober 2024, menyuguhkan pengalaman unik bagi peserta.
Peristiwa menarik terjadi menjelang waktu makan malam, setelah para santri menunaikan shalat maghrib berjamaah.
Siswa SMA Kanisius yang hadir dipersilakan mengantre di depan untuk mengambil makanan.
Mereka tampak mencoba menyesuaikan diri dengan mengenakan sarung dan beberapa mengenakan peci hitam.
BACA JUGA:Syarat dan Ketentuan Pendaftaran Beasiswa Indonesia Maju, Dibuka November Ini
Namun, cara mengenakan sarung mereka terlihat berbeda dari para santri pesantren, dengan beberapa tampak "nyengsol" atau miring, serta gulungan atas yang terlalu besar sehingga rentan melorot.
Para santri yang melihatnya hanya tersenyum, memahami bahwa para tamu ini belum terbiasa dengan pakaian tersebut.
Setelah shalat isya berjamaah, para siswa SMA Kanisius bergabung dalam sesi sharing bersama santri kelas 6.
Ustaz Yudi Purwanto, S.Pd.I. yang memimpin forum, mengundang salah satu santri, Muhammad Nuril Mulkan Ula, untuk menunjukkan cara mengenakan sarung dengan benar.
BACA JUGA:Waspada! Cuaca Panas Meningkatkan Risiko Kebakaran di Tasikmalaya
Mulkan memberikan contoh langkah demi langkah agar sarung nyaman dan aman dikenakan.
Kemudian, Ustaz Yudi meminta Pak Hendrik, guru pembimbing SMA Kanisius, untuk menunjuk salah seorang siswa mencoba mempraktikkan cara memakai sarung.
Sabastian Liu, siswa yang ditunjuk, tampak sedikit canggung. Namun, dengan bantuan Mulkan, Sabastian akhirnya berhasil mengenakan sarungnya meski belum serapi para santri.
Untuk menguji kekokohan sarung yang dikenakan, Pak Hendrik menarik sarung Sabastian, dan ternyata sarungnya tidak melorot, disambut tepuk tangan dari para santri dan siswa lainnya.
BACA JUGA:Lionel Messi Ragu Tampil di Piala Dunia 2026: Akankah Sang Megabintang Kembali Memperkuat Argentina?