Melihat kondisi tersebut, Ariyanti menyerukan dukungan yang lebih konsisten dari pemerintah kota dan dinas terkait untuk memastikan keberlanjutan Payung Geulis.
Menurutnya, kolaborasi antara festival kota dan promosi budaya dapat menjadi solusi untuk menarik minat generasi muda dan memperluas pasar Payung Geulis ke tingkat nasional bahkan internasional.
"Selain membantu perekonomian para pengrajin, upaya ini juga membawa kriya khas Tasikmalaya ke panggung yang lebih besar," tutupnya dengan harapan tinggi.
Payung Geulis bukan sekadar payung cantik, tetapi sebuah simbol identitas yang perlu dijaga dan diwariskan.
BACA JUGA:Venna Melinda Cabut Gugatan Cerai, Tapi Masih Ingin Bercerai? Ini Penjelasan Kuasa Hukumnya
Pertanyaannya, siapkah generasi muda menjawab tantangan ini dan ikut serta melestarikan warisan budaya yang mulai tergerus zaman?