Ada yang menang, ada yang kalah. Bagi yang kalah, benang yang tak cukup kuat atau kesalahan teknis membuat layang-layang terjatuh dengan kecewa.
Namun, bagi yang menang, ada kebanggaan tersendiri ketika layang-layang mereka tetap kokoh di udara, sementara layang-layang lawan terhempas.
“Ini pertama kalinya diadakan setelah puluhan tahun, dan semoga bisa menjadi ajang rutin,” harap Cepi, menutup pembicaraan.
Lomba layang-layang ini bukan hanya soal permainan, tetapi juga upaya menyatukan generasi muda dalam kebersamaan, menjaga tradisi yang membawa cerita dan makna di setiap benang yang mereka kendalikan di udara.