Layang-Layang Membubung Tinggi, Menjaga Tradisi dan Cerita di Langit Tasikmalaya

Jumat 27-09-2024,18:00 WIB
Reporter : Ayu Sabrina
Editor : Rezza Rizaldi

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Sore itu di atas tanggul Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, angin membawa layang-layang dari berbagai bentuk dan warna membumbung tinggi. 

Ada yang berbentuk burung, ikan pari, hingga kerangka manusia, menciptakan pemandangan yang memikat mata. 

Lomba layang-layang yang digelar pada Kamis 26 September 2024 ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga simbol pelestarian tradisi yang kian terlupakan.

Puluhan warga berkumpul, memandang langit dengan penuh antusiasme. Mereka yang mengikuti lomba berasal dari berbagai daerah, ada yang profesional dan ada pula yang amatir. 

BACA JUGA:KPU Kembali Hadirkan Sirekap di Pilkada Serentak 2024 Bertujuan Mempercepat dan Transparansi Perhitungan Suara

Dengan cekatan, para peserta menarik dan mengulur benang, menjaga agar layang-layang mereka tetap terbang di antara angin sore. 

Tak sekadar permainan, bagi mereka layang-layang adalah seni dan kebanggaan.

Kompetisi ini diikuti oleh 176 peserta yang tergabung dalam Pecinta Layang-Layang Seluruh Indonesia (Pelangi). 

Menurut Ketua Karang Taruna Kelurahan Sambongpari, Cepi Nugraha, acara ini diadakan untuk menyambut peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024.

BACA JUGA:Match Day 2 ! Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia VS Timor Leste di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025

“Kami ingin mengingatkan bahwa pemuda harus melestarikan permainan tradisional. Sekarang banyak yang lebih memilih bermain handphone, padahal permainan seperti layang-layang ini sarat makna,” ungkap Cepi.

Cepi juga berharap acara ini bisa mendorong pemuda untuk terus aktif dalam kegiatan positif, sekaligus menghidupkan perekonomian lokal. 

"UMKM terbantu karena banyak pengunjung yang datang ke sini untuk berbelanja. Ini juga bisa menjadi potensi wisata layang-layang bagi Kota Tasikmalaya, khususnya di Sambongpari," tambahnya.

Layang-layang, bagi para peserta, bukan hanya permainan biasa. Ada filosofi yang tersirat di setiap tarikan benang. Di musim layang-layang, langit berubah menjadi arena pertarungan. 

BACA JUGA:Jaehyun NCT Umumkan Wamil, Pihak SM Meminta Penggemar Mematuhi Himbauan

Kategori :