Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta sudah mampu memproduksi gula aren cair dengan tingkat kecacatan kurang dari 5% dan kadar sukrosa 75°Brix, meskipun masih menghadapi tantangan dalam pengadukan yang belum otomatis.
"Keterampilan peserta mencapai 78-80%, menandakan keberhasilan pelatihan ini," terangnya.
Target dari pelatihan ini adalah terbentuknya dua kelompok usaha pembuatan gula aren cair, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pengrajin melalui pengembangan usaha yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Program ini merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat, didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2024.