Pentingnya Penanganan Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil di Kota Tasikmalaya

Selasa 20-08-2024,20:00 WIB
Reporter : Ayu Sabrina
Editor : Rezza Rizaldi

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Stunting pada anak merupakan kondisi kegagalan pertumbuhan yang diakibatkan oleh kekurangan nutrisi dalam jangka panjang, mulai dari masa kehamilan hingga usia 24 bulan. 

Salah satu faktor risiko utama adalah Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil, yang dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan kondisi kurang sehat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengungkapkan bahwa angka penderita KEK di kota ini masih cukup tinggi. 

"Tingginya angka KEK pada ibu hamil di Kota Tasikmalaya bisa disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi atau adanya penyakit kronis yang dialami ibu," jelasnya usai acara Pembinaan Puskesmas Pembantu di Hotel Harmoni, Senin 19 Agustus 2024.

BACA JUGA:Kabar Terbaru David da Silva dan Ini Alasan Bojan Hodak Menariknya pada Laga Persib vs Dewa United, Cedera?

Menurut Uus, jika KEK pada ibu hamil tidak ditangani dengan baik, risiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan rentan terhadap penyakit kronis menjadi semakin besar. 

Kondisi ini juga dapat berujung pada masalah gizi buruk atau bahkan stunting.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), yang didistribusikan melalui Puskesmas dan Posyandu di seluruh wilayah Kota Tasikmalaya. 

"Kami mengadakan program PMT lokal di 22 Puskesmas sebagai langkah intervensi untuk ibu hamil dengan KEK," tambahnya.

BACA JUGA:Prediksi Uu Ruzhanul Ulum Mulai Terbukti, Tiga Pasang Bakal Bertarung di Pilkada 2024 Kabupaten Tasikmalaya

Namun, Uus menekankan bahwa anggaran yang tersedia untuk pencegahan stunting, termasuk penanganan KEK, masih terbatas. 

Saat ini, PMT di Puskesmas menggunakan dana yang bersumber dari Biaya Operasional Kesehatan (BOK) yang berasal dari APBN melalui Dana Tugas Pembantuan Kementerian Kesehatan.

"Harapan kami adalah semua ibu hamil bisa mendapatkan pemantauan gizi dan suplemen yang memadai untuk menunjang kehidupan janin mereka. Namun, dengan anggaran yang ada, tentu masih jauh dari cukup," katanya.

Lebih lanjut, Uus menambahkan bahwa upaya pencegahan stunting seharusnya dimulai sejak calon ibu masih remaja, salah satunya melalui pemberian tablet Fe pada remaja puteri. 

BACA JUGA:600 Personel Siap Amankan Pendaftaran Pasangan Calon Pilkada 2024 Kabupaten Tasikmalaya

Kategori :