Jembatan Gantung Rusak di Culamega Kabupaten Tasikmalaya Jadi Sorotan, Petani Terancam Kehilangan Akses

Rabu 14-08-2024,19:00 WIB
Reporter : Ujang Nandar
Editor : Rezza Rizaldi

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Kondisi jembatan gantung di Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi perhatian publik setelah video yang menunjukkan kerusakannya viral di media sosial pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Video yang diunggah oleh akun Ilham Ngador tersebut memperlihatkan jembatan yang menghubungkan dua dusun, yakni Cikapundung dan Sumber Jaya, dalam kondisi miring dan rapuh. 

Beberapa bagian lantai jembatan bahkan sudah hilang, namun masih tetap digunakan oleh warga setempat, terutama petani.

Ilham dalam video itu menyampaikan keprihatinannya, "Ini kata warga Jembatan Rawayan, tapi menurut saya ini jembatan oleng," ujarnya, sambil menunjukkan kondisi jembatan yang berada di atas Sungai Cijalu dengan ketinggian lebih dari empat meter, di mana terdapat batu besar di bawahnya.

BACA JUGA:Rumah Panggung di Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya Hangus Terbakar, Diduga Korsleting Listrik

Jembatan gantung ini merupakan satu-satunya akses vital bagi para petani untuk membawa hasil panen. Ilham berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan yang nyaris ambruk ini agar aktivitas pertanian tidak terganggu. 

“Petani ingin maju, tetapi kalau aksesnya tidak memadai, pasti para petani kesusahan," tambahnya.

Pemerintah Desa Cipicung mengakui bahwa kerusakan jembatan disebabkan oleh air sungai yang meluap dan menggerus pondasi pada tahun 2022. 

Isak Sarimansah, Punduh RW 01 Desa Cipicung, menjelaskan bahwa meskipun jembatan rusak parah, anggaran untuk perbaikannya cukup besar, sehingga hingga kini jembatan tersebut dibiarkan rusak dan tidak difungsikan seperti sebelumnya.

BACA JUGA:Menakar Dampak El Nino: Tantangan Pengembangan Sawah Tadah Hujan di Kota Tasikmalaya

Sebagai solusi sementara, masyarakat bersama pemerintah desa membangun jembatan darurat dari bambu melalui swadaya. "Ini adalah hasil gotong royong masyarakat agar akses antar dua dusun tetap terjaga," kata Isak. 

Masyarakat berharap agar pemerintah daerah dapat segera turun tangan untuk memberikan solusi yang lebih permanen, sehingga akses vital bagi pertanian dan aktivitas sehari-hari warga dapat kembali normal.

Kategori :