Tegas Pada Parkir Sembarangan di Dadaha Kota Tasikmalaya, Warga Berharap Pemkot Konsisten

Senin 15-07-2024,13:00 WIB
Reporter : Ayu Sabrina
Editor : Rezza Rizaldi

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, Asep Maman Permana, masyarakat seharusnya mematuhi tanda larangan parkir di ruas jalan atau lokasi yang sudah ditetapkan. 

Ia menegaskan bahwa trotoar tidak seharusnya digunakan untuk memarkirkan kendaraan karena diperuntukkan bagi pejalan kaki.

“Kami mengawasi yang di badan jalan saja, yang milik pemerintah kota. Statusnya provinsi maupun nasional. Berkaitan dengan masalah apabila ada yang parkir di atas trotoar, jelas tidak boleh. Karena itu untuk pejalan kaki,” ujar Asep kepada Radar Tasikmalaya, kemarin Minggu 14 Juli 2024.

Namun, ia mengaku tak punya kewenangan untuk mengatur usaha parkir yang berlaku di kompleks sarana olahraga Dadaha. Kewenangan dan ketentuan diatur oleh UPTD Pengelola Kompleks Dadaha.

BACA JUGA:Datangkan Dimas Drajad, Persib Lepas Ezra Walian di Bursa Transfer Musim Ini, Dikaitkan Gabung Persik Kediri

“Untuk Dadaha itu wilayah Disporabudpar. Sudah dilimpahkan kewenangannya pada UPTD Dadaha soal parkirnya,” tandasnya.

Di sisi lain, warga berharap Pemerintah Kota Tasikmalaya bisa tegas dan konsisten dalam mengatur ruang terbuka publik, yang selama ini kerap menghadang kelancaran lalu lintas dan aktivitas masyarakat.

Warganet berharap penertiban di Alun-Alun Dadaha Tasikmalaya tidak hanya bersifat sementara. Pada Sabtu, 13 Juli dan Minggu, 14 Juli 2024, peringatan Hari Krida Pertanian diselenggarakan di halaman Gor Sukapura. 

Sepanjang ruas jalan itu, terdapat bendera-bendera penyambutan acara, yang juga dihadiri Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah dan istri pada acara seremonial. 

BACA JUGA:Innalillahi, Dua Rumah Warga Karangnunggal Dilalap Si Jago Merah Tadi Malam, Ini Dugaan Penyebabnya

Menjelang acara ini, beberapa petugas Dishub dan Satpol-PP turut berjaga di sekitar lokasi. 

Pedagang yang berjualan di muka Alun-Alun direlokasi, sementara mereka yang berjualan dengan gerobak atau tenda tetap beraktivitas di sampingnya.

“Punten pak, da moal ngaruh pami sakali mah. Sae na mah konsisten ungal dinten, nembe aya efek jera srg aya manfaatna,” tulis @Bater Kukis dalam kolom komentar TikTok radartasik.id.

“Sae pa mudah mudahan salawasna tartib palkir ditmpatna. Kahade pedagana oge diperhatikeun bisi ka sarisi jalan deui,” cuit @Coz Zaa.

Kategori :