TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Meski masih tergolong muda, semangat Praja Adhyasta Fauzi dalam melestarikan kebudayaan Sunda tetap membara.
Dengan tubuh mungil yang lincah, Praja memukau penonton saat tampil dalam Acara Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SDN Cicariu, Kota Tasikmalaya.
Tema acara "Kewirausahaan Olahan Dari Berbagai Bahan" semakin mempertegas kepiawaiannya dalam memperagakan seni bela diri pencak silat.
Sorak-sorai meriah memenuhi panggung Kenaikan Kelas ketika Praja memperlihatkan setiap jurusnya dengan sigap, memamerkan kecakapan tubuhnya yang tanggap.
BACA JUGA:Ini Kata Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto Soal Tes Urine ASN yang Dilakukan BNN
Noneng Nurjanah (38), ibu dari Praja, tak bisa menyembunyikan kebanggaannya. Meski baru berusia 10 tahun, Praja sudah berani tampil di depan umum.
"Alhamdulillah, anak saya tampil sangat baik dan berhasil menarik perhatian guru dan penonton," ujarnya kepada wartawan, Jumat 28 Juni 2024.
Menurut Noneng, Praja memang menyukai pencak silat karena selain bisa untuk bela diri, juga merupakan olahraga yang diminati anaknya.
Praja, yang saat ini duduk di kelas 3 SDN Cicariu, Kota Tasikmalaya, sudah menunjukkan minatnya pada silat sejak usia dini.
Bergabung dengan sanggar Pencak Silat Ligar Mustofa di Jalan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Praja mulai menunjukkan bakatnya dalam seni bela diri ini.
Praja lahir pada tahun 2014 lalu dan bakatnya segera terlihat setelah ia bergabung dengan perguruan silat yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Selain memiliki kekuatan fisik yang baik, Praja juga pandai mengekspresikan mimik wajah saat tampil, sementara dirinya mudah diarahkan oleh guru-gurunya di sanggar pencak silat.
Dua pelatih dari sanggar pencak silat Ligar Mustofa, yaitu Nur Rahmat dan Ikhsan Febrian, telah memberikan Praja berbagai jurus yang digunakan dalam pertunjukan maupun untuk bela diri.
BACA JUGA:Tarif Listrik Naik 1 Juli 2024? Pemerintah Jaga Daya Saing Industri