RADARTASIK.COM – Wukuf di padang Arafah menggambarkan kesetaraan manusia di hadapan Allah, semuanya bersatu dan berkumpul di satu tempat untuk tujuan yang sama.
Padang Arafah adalah sebuah dataran luas di sebelah tenggara Masjidilharam, yang merupakan salah satu tempat bersejarah dan menjadi puncak ibadah haji.
Jemaah haji yang akan berangkat menuju Arafah bisa menaiki bus yang melewati bukit Mina dan Musdzalifah.
Setibanya di Arafah, jemaah akan menjumpai kawasan yang dikelilingi oleh Arafat Ringroad yaitu sebuah jalan lingkar.
BACA JUGA: Anak Rewel Tanpa Sebab? Mungkin Tangki Cinta Anak Sedang Kosong, Simak Cara Mengatasinya
Kawasan padang Arafah punya peran penting dalam melaksanakan ibadah haji.
Di tengahnya, terdapat area-area yang sengaja disediakan untuk mendirikan tenda-tenda jemaah haji dari setiap negara.
Dalam sejarah Islam, Arafah adalah tempat pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa setelah dikeluarkan dari surga, mereka bertemu di sebuah bukit di Arafah yang dinamakan Jabal Rahmah.
Jabal Rahmah sendiri merupakan bahasa Arab yang artinya Gunung atau Bukit Kasih Sayang (Jabal: gunung. Rahmah: kasih sayang)
Itulah kenapa di tempat pertemuan itu, kini dibangun sebuah tugu untuk mengenang pertemuan kedua nenek moyang manusia.
Nabi Adam dan Siti Hawa akhirnya bertemu di Arafah, setelah sekian lama berpisah.
Wukuf di Arafah adalah bagian dari pelaksanaan ibadah haji yang berlangsung pada tanggal 9 Zulhijah, yaitu satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha.
Ini adalah puncak dari semua rukun ibadah haji dan dianggap sebagai 'jantung' ibadah haji, dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW bersabda:
BACA JUGA: Rekomendasi Minuman Dingin yang Cocok Disajikan di Hari Raya Idul Adha
”Haji itu adalah Arafah. Barangsiapa sempat datang sebelum sholat subuh pada malam jamak (malam keberangkatan ke Muzdalifah), maka hajinya sudah sempurna.” (HR. Ibn Majah, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan Ahmad).