Isi 43 Bendungan di Pulau Jawa, Tim Gabungan Melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca

Senin 10-06-2024,18:32 WIB
Reporter : Ruslan
Editor : Ruslan

JAKARTA, RADARTASIK.COM – Untuk mengisi 43 bendungan di Pulau Jawa, tim gabungan melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Belakangan ini dikabarkan puluhan bendungan di Pulau Jawa mengalami penurunan daya tampung air akibat bencana El Nino.

Tim gabungan yang melakukan teknologi modifikasi cuaca terdiri dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

BACA JUGA: Viral! Bule Inggris Merampas Truk, Rahmawan Ditendang Keluar Mobil, Menerobos Palang Pintu Tol Bali Mandara

Pelaksanaan TMC dibagi menjadi tiga posko. Posko dua di Bandung untuk 8 bendungan. Posko tiga di Solo untuk 23 bendungan. Posko empat di Malang untuk 12 bendungan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan teknologi modifikasi cuaca bertujuan untuk mengisi bendungan dan mengurangi risiko banjir di berbagai tempat.

”Dengan teknologi modifikasi cuaca kita bisa memonitor berapa kubik air yang kita dapat,” kata dia seperti dilansir laman resmi PUPR, Senin 10 Juni 2024.

Akibat bencana El Nino, volume tampungan bendungan di Pulau Jawa berkurang sekitar 19% atau sebesar 981,5 juta meter kubik air.

BACA JUGA: Mahasiswa Unsil yang Meninggal saat Perjalanan Diklatsar UKM KSR di Gunung Cakrabuana Sempat Keluhkan ini

Penurunan volume air bendungan dikhawatirkan akan berdampak pada berkurangnya pasokan air untuk irigasi. Pada gilirannya, kondisi tersebut akan mengurangi luas lahan yang dapat diairi pada musim tanam II.

Karena itu, diharapkan TMC dapat mengatasi defisit volume tampungan bendungan sekaligus memastikan ketersediaan air selama masa tanam II. Sehingga, rencana layanan irigasi untuk masa tanam III dapat ditingkatkan. Petani juga tetap bisa panen.

TMC direncanakan dilakukan dengan 1 - 3 penerbangan per hari. Dalam setiap penyemaian, TMC akan menggunakan 800 kg garam food grade. Supaya tidak mencemari lingkungan, TMC menggunakan garam food grade.

Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adek Rizaldi menjelaskan TMC merupakan upaya Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dalam rangka mitigasi dampak musim kemarau yang merupakan bagian dalam pengelolaan sumber daya air.

BACA JUGA: Kronologi Ibu-ibu Ditelan Ular Piton, Tubuh dan Pakaian Korban Masih Lengkap

Kategori :