TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Poltekkes Tasikmalaya berkolaborasi dengan Polda Jabar terkait edukasi cyber crime, bullying dan lain sebagainya yang dikemas dalam takslhow.
Talkshow ini dihelat dalam rangka Disnatalis ke-23 di Gedung Aula Direktorat Poltekkes Tasikmalaya Lantai 3, Senin 3 Juni 2024.
Talkshow ini adalah rangkaian kegiatan dari Disnatalis ke-23 Poltekkes Tasikmalaya," ujar Direktur Poltekkes Tasikmalaya, Dr Dini Mariani SKep kepada wartawan.
Ini adalah kegiatan pertama kali Polda Jabar bersinergi dengan Poltekes Tasikmalaya. "Jadi ini suatu kebanggaan bagi kami kedatangan Polda Jabar," terangnya.
BACA JUGA:Polisi Gerebek Rumah di Kota Tasikmalaya, Temukan Minuman Keras di Bawah Tumpukan Baju
"Tentunya kami di sini bersinergi dan berkolaborasi dalam berbagai aspek. Terutama untuk di kami sebagai institusi pendidikan adalah dalam ranah hukum," sambungnya.
Talkshow ini, beber dia, menambah wawasan seluruh civitas akademika Poltekkes Tasikmalaya sebagai pengendali dalam bersikap.
"Karena kita berada di negara hukum. Tentunya kita ada yang mengatur. Ini adalah salah satunya dengan mendatangkan Polda Jabar sebagai transfer ilmu kepada kami menambah wawasan bagi seluruh civitas akademika, dosen, tendik dan mahasiswa untuk melek dengan hukum," bebernya.
Salah satu tujuannya, tambah dia, adalah tentang hal-hal yang berkaitan dengan pihak Kepolisian. Karena saat ini sangat banyak dan marak kasus-kasus kriminal yang bersinggungan dengan mahasiswa serta tentunya masyarakat luas.
BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya Lakukan Sidang Perdana Sengketa Pilkada 2024, ini yang Dibahasnya
"Salah satunya ada cyber crime, bullying, dan sebagainya. Sekarang ini juga lagi marak kasus hacker. Kemudian masalah-masalah dalam media sosial," tambahnya.
Setelah kegiatan ini, jelas dia, akan ada tindaklanjut dari seluruh civitas akademika Poltekkes Tasikmalaya agar bagaimana dalam bersikap supaya lebih hati-hati lagi.
"Ternyata setelah kita simak bagaimana aturan hukum tindak pidana segitu maraknya kasus-kasus yang berkaitan dengan cybercirem dan sebagainya. Salah satu yang jadi sasarannya tentunya kita semua, salah satunya adalah mahasiswa," jelasnya.