JAKARTA, RADARTASIK.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Badan Usaha Jalan Tol melanjutkan pembangunan jalan tol di atas laut.
Jalan tol di laut tersebut adalah Tol Semarang - Demak sepanjang 26,95 km. Pembangunan jalan tol di atas laut tersebut dalam rangka meningkatkan konektivitas antar daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang - Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN).
Juru Bicara Kementerian PUPR ini menambahkan Tol Semarang - Demak direncanakan sebagai ruas komplementer dari Jalan Nasional Pantura Jawa yang menghubungkan Semarang - Demak - Gresik - Surabaya.
BACA JUGA: Kick Off PPDB 2024 Jabar, Ada Kuota Khusus Bagi Kecamatan yang Belum Miliki Sekolah Negeri
Karena peran vitalnya sebagai jalur logistik di Utara Jawa, kata dia, penyelesaian Tol Semarang - Demak sudah ditunggu masyarakat.
Menurut dia, kehadiran Tol Semarang - Demak akan menambah kapasitas jalan dan mengurangi kepadatan lintas di Jalan Pantura Jawa.
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang bertanggung jawab atas pembangunan jalan tol tersebut adalah PT PP Semarang Demak (PPSD) yang menggunakan skema SBO-T (Supported, Build, Operate and Transfer).
Badan Usaha Jalan Tol mendapat porsi investasi pada ruas Sayung - Demak sepanjang 16,31 km. Ruas tol tersebut berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.
BACA JUGA: Polisi di Kota Tasikmalaya Lakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja saat Kenaikan Isa Almasih
BACA JUGA: Hari Ini Realme GT Neo 6 Resmi Dirilis dengan Snapdragon 8 Gen 3, Memori 16GB, Baterai 5500mAh
Sedangkan pemerintah mendapat porsi pada ruas Tol Semarang - Sayung di atas laut sepanjang 10,64 km. Ruas ini terbagi menjadi 3 paket yang saat ini dalam tahap konstruksi dengan progres fisik secara keseluruhan mencapai 9,25%.
”Target penyelesaian konstruksi keseluruhan Paket tersebut adalah pada Februari 2027,” ungkap dia dalam keterangannya seperti dilansir laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR.
Untuk porsi pemerintah, Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) sebagai kontraktor pelaksana Paket 1A.