RADARTASIK.COM – Cerita wayang edisi ini akan membahas Sanghyang Ismaya menjadi Semar.
Dikisahkan dalam cerita wayang, Sanghyang Ismaya adalah putra kedua dari Sanghyang Tunggal dengan Dewi Wirandi.
Sanghyang Ismaya memiliki dua saudara kandung, yaitu Sanghyang Tejamaya atau Sanghyang Antaga dan Sanghyang Manikmaya atau Batara Guru.
Mereka bertiga lahir dari sebuah telur yang bersinar. Telur itu kemudian terbagi menjadi tiga bagian.
BACA JUGA: Alhamdulillah, 75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Telah Terbit, Kemenag Terus Kebut Persiapan Haji 2024
Dari kulitnya menjelma Sanghyang Tejamaya, putih telurnya menjelma Sanghyang Ismaya, dan kuning telurnya menjelma Sanghyang Manikmaya atau Batara Guru.
Sanghyang Ismaya dan Sanghyang Tejamaya menguji kemahiran dengan mengadakan suatu pertandingan.
Ini dilakukan untuk membuktikan siapa yang paling kuat dan pantas menjadi Raja Tribuana di antara mereka.
Adu tanding ini berupa tantangan menelan gunung dan memuntahkannya kembali.
Sanghyang Tejamaya yang lebih dulu mencoba menelan gunung tersebut, sayangnya dia tidak berhasil, sampai mulutnya sobek.
Sementara Sanghyang Ismaya berhasil menelan gunung tersebut, tetapi dia tidak bisa mengeluarkannya lagi, gunung itu terjebak di dalam perutnya.
Melihat apa yang terjadi, Sanghyang Tunggal menyuruh mereka berdua turun ke marcapada (bumi) sebagai hukuman atas tindakan mereka.