Serangan udara Israel itu menghancurkan gedung konsuler di kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus.
Akibat serangan tersebut pemerintah Iran murka dan menyatakan akan menuntut balas dengan menyerang Israel.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengutuk serangan udara Israel sebagai tindkaan dari kejahatan pengecut.
Iran kata Presiden Ebrahim Raisi atas serangan Israel itu tidak akan dibiarkan begitu saja.
Iran ternyata tidak gertakan kosong. Terbukti dengan adanya serangan lebih dari 100 drone dan rudal menghujani ibukota Israel Tel Aviv, Sabtu malam, 13 April 2024.
Serangan drone-drone dan rudal Iran itu dilancarkan oleh Sayap Udara Angkatan Darat Republik Islam Iran (IRGC-AF).
Kini resmi pecah perang Iran vs Israel.
Perang ini merupakan buah yang dipetik akibat membabi butanya serangan Iran ke gedung diplomatik Iran di Damaskus Suriah awal April lalu.
BACA JUGA:5 Ras Kucing Tercerdas yang Menarik untuk Kamu Pelihara
Seperti dikutip dari Disway.id, serangan Iran tersebut berisiko meningkatkan eskalasi besar.
Ini karena Amerika Serikat sebagai sekutu dekat Israel berjanji memberikan dukungan kuat kepada negara zionis itu.
Presiden AS Joe Biden, yang pada hari Jumat telah memperingatkan Iran agar tidak melakukan serangan, mempersingkat kunjungannya ke negara bagian asalnya Delaware untuk bertemu dengan penasihat keamanan nasional di Situation Room Gedung Putih.
Dia berjanji untuk mendukung Israel, dan komitmen terhadap keamanan Israel terhadap ancaman dari Iran dan proksinya sangat kuat,” katanya di X setelah pertemuan tersebut.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengutuk serangan Iran, dan mengatakan dia sangat khawatir tentang bahaya nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh kawasan.
Apa yang dikhawatirkan Sekjen PBB Antonio Guterres mulai menjadi kenyataan.
Sejak meletus Perang Gaza antara Israel dan Hamas, pertikaian kawasan itu semakin meluas.