Kakek tersebut pun pada akhirnya menancapkan tongkatnya ke dalam tanah dan ketika dicabut langsung keluar air yang mengalir secara terus-menerus.
BACA JUGA: Posisi Persib di Rangking FIFA Keren, Ini Harapan Marc Klok di Tahun Baru 2024, Bagaimana Bobotoh?
Warga yang tinggal di sekitar kediaman Nyai Bagendit langsung berhamburan untuk menyelamatkan diri agar tidak tenggelam oleh banjir yang menerjang. Namun, Nyai Bagendit justru tak menghiraukan kondisi sekitar dan malah asyik menghitung harta kekayaannya.
Singkat cerita, Nyai Bagendit gagal untuk menyelamatkan diri dari banjir yang menenggelamkan rumahnya sehingga ia dan hartanya tak terselamatkan.
Situ Cangkuang
Situ Cangkuang merupakan destinasi wisata yang menyuguhkan pemandangan danau dan bangunan candi kuno yang diperkirakan telah ada sejak abad 8 Masehi.
BACA JUGA: ASYIK, PNS Akan Dapat Uang Pulsa Bulanan Maksimalnya Rp 400.000 Per Bulan, Ini Syaratnya
Situ Cangkuang menjadi destinasi wisata favorit yang ada di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bahkan, destinasi wisata ini telah populer di kalangan wisatawan Jawa Barat.
Berkunjung ke Situ Cangkuang, wisatawan juga dapat mengunjungi Kampung Pulo yang kental dengan sejarah. Kampung Pulo merupakan kampung yang dulunya dihuni oleh Eyang Embah Dalem Arief Muhammad.
Eyang Embah Dalem Arief Muhammad merupakan penyebar agama Islam yang namanya telah melegenda. Beliau hidup di Kampung Pulo dan memiliki keturunan 6 anak perempuan dan 1 laki-laki yang hingga kini semua keluarganya tidak ada yang meninggalkan Kampung Pulo.
Keturunan dari Eyang Embah Dalem Arief Muhammad tetap tinggal di Kampung Pulo karena sudah menjadi tradisi dari para leluhur.
BACA JUGA: 5 Kebiasaan Unik Pemain Persib Stefano Beltrame Sebelum Bertanding yang Harus Bobotoh Tahu
Sekedar informasi, Kampung Pulo lokasinya berada di depan gerbang masuk Candi Cangkuang sehingga wisatawan yang berkunjung ke sana akan mendapatkan pengalaman berlibur yang berkesan.