Ini Kisah Legenda Destinasi Wisata Situ Bagendit dan Situ Cangkuang Kabupaten Garut, Liburan ke Sini Yuk!
GARUT, RADARTASIK.COM - Destinasi wisata favorit yang ada di Kabupaten Garut ternyata memiliki kisah legenda yang viral di kalangan masyarakat. Bahkan, kisah legenda yang membalut destinasi wisata di Garut itu diceritakan secara turun-temurun oleh masyarakat sekitar.
Padahal artikel ini akan dibahas mengenai dua destinasi wisata di Kabupaten Garut yang dibalut kisah legenda yaitu Situ Bagendit dan Situ Cangkuang. Kedua destinasi wisata tersebut menjadi wisata yang viral di Jawa Barat terkhusus di Kabupaten Garut.
Bahkan, Situ Bagendit dan Situ Cangkuang menjadi rekomendasi destinasi wisata yang cocok dikunjungi pada momen libur akhir tahun dan tahun baru. Hal itu karena Situ Bagendit dan Situ Cangkuang menawarkan panorama alam yang masih terjaga alami hingga kini.
BACA JUGA: SYARAT PNS Dapat Uang Pulsa Rp 400.000 Per Bulan Mulai 2024, Ayo Cek di Sini
Dibalik keindahan Situ Bagendit dan Situ Cangkuang, ternyata memiliki kisah legenda yang menarik dan sampai saat ini tak sedikit orang yang mempercayai kebenarannya.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke destinasi wisata Situ Bagendit dan Situ Cangkuang, mari simak kisah legenda yang membalut kedua destinasi wisata tersebut.
Situ Bagendit
Situ Bagendit merupakan salah satu tempat wisata favorit wisatawan dari Garut dan sekitarnya. Situ Bagendit menawarkan keindahan danau yang luas dengan panorama pegunungan yang menakjubkan.
BACA JUGA: Libur Tahun Baru, Yuk ke Cicalengka Dreamland Kabupaten Bandung, Hadirkan Konsep Wisata Islami Lho
Kisah legenda yang membalut Situ Bagendit tak lepas dari seorang sosok perempuan bernama Nyai Bagendit yang dikenal sebagai seorang yang serakah.
Nyai Bagendit dalam kehidupan sehari-harinya memiliki banyak harta namun dirinya memiliki sikap serakah serta enggan berbagi dengan warga sekitar. Dalam kisah itu diceritakan bahwa Nyai Bagendit didatangi oleh seorang kakek yang meminta pertolongan kepadanya.
Alih-alih mendapatkan pertolongan dari Nyai Bagendit justru kakek tersebut diusir dan dihinakan. Perlakuan kasar Nyai Bagendit membuat kakek tersebut kecewa.