RADARTASIK.COM - Massimo Moratti menyatakan kasus Calciopoli momen paling menyakitkan baginya karena Inter Milan kehilangan kemenangan di lapangan saat diwawancara Gazzetta di Parma.
Menurutnya, Calciopoli tak hanya menjadi momen paling menyakitkan selama memimpin Nerazzurri tetapi juga menjadi pukulan yang sangat telak untuk Inter Milan.
"Calciopoli merupakan pukulan telak, menjadi tahun-tahun yang sulit bagi semua orang, tetapi yang terpenting, kami adalah kehilangan kemenangan yang seharusnya diperoleh di lapangan,” kata Moratti.
“Sejak periode buruk itu, kami dipermalukan. Orang dapat berpikir bahwa kesulitan itu dapat menghasilkan kekuatan dan awal yang baru, dan tentu saja ini hanya filosofi yang indah," lanjutnya.
BACA JUGA:Ninja e-1 dan Z e-1 Motor Listrik Kawasaki Pertama Dijual di Indonesia? Ini Tanda-Tandanya
Massimo Moratti mengakui rasanya sangat berbeda setelah kasus Calciopoli terungkap karena Inter Milan harus bermain di kompetisi yang pemilihan wasitnya sudah diatur untuk menguntungkan klub tertentu.
"Pada tahun-tahun itu, kami merasakan sensasi menjadi bagian dari sebuah permainan yang lebih besar dari kami, di mana segala sesuatunya sudah diputuskan berdasarkan peraturan yang tidak kami sadari,” ungkapnya.
“Kami ikut serta dalam pertandingan tersebut. Kejuaraan yang bisa dibilang tidak sama lagi, penuh dengan perasaan yang tertindas,” akunya.
“Tetapi Calciopoli bukanlah kejutan. Kejutan sebenarnya adalah tembok keheningan yang dibangun oleh sebagian besar pesepakbola selama bertahun-tahun seputar masalah ini," sesalnya.
BACA JUGA:Prediksi Christian Vieri Jelang Derby Italia: Inter Milan Tim Super, Juve Sangat Kompak
Calciopoli merupakan skandal besar di Serie yang melibatkan beberapa klub besar Italia, termasuk Juventus, AC Milan, Lazio, Fiorentina, dan Reggina.
Akibat skandal ini, beberapa klub dikenakan hukuman pengurangan poin, ancaman degradasi ke divisi yang lebih rendah, dan denda serta larangan berkompetisi di Eropa.
Gelar Juventus yang menjadi juara Serie A 2005 dan 2006 juga dilucuti dan mendapat pengurangan 9 poin musim itu, sedangan AC Milan AC Milan menerima pengurangan 8 poin.
Fiorentina juga dihukum pengurangan 19 poin sedangkan Lazio 3 poin sementara Reggina menerima pengurangan 11 poin.