Deddy Gunawan saat konfrensi pers di Kantor Perwakikan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, menjelaskan pembangunan Tol Getaci akan dimulai pada kuartal III tahun 2024.
Setelah gagal lelang, kata Deddy, Kementerian PUPR telah menghitung ulang kelayakan pembangunan Jalan Tol Getaci.
Kementerian PUPR akhirnya memutuskan untuk memprioritaskan pembangunan tol hingga wilayah Ciamis sepanjang sekitar 100 kilometer.
Dijelaskan Deddy, kalau harus membangun tol diperpanjang hingga ke Cilacap memerlukan investasi lagi sekitar Rp 56 triliun
Pertimbangannya, kondisi ekonomi seperti sekarang cukup sulit untuk mencari investor dengan dana sejumlah itu. Klik di sini untuk artikel Tol Getaci lainnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Aswin Kosotali, optimistis dibangunnya Tol Getaci akan memberikan dampak besar mempercepat pertumbuhan ekonomi.
“Studi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FE-UI) menyatakan bahwa peningkatan stok 1 persen jalan berdampak pada peningkatan ekonomi 8,8 persen,” jelas Aswin.
Seperti diketahui warga yang terdampak pembangunan Jalan Tol Getaci (Gedebade-Tasikmalaya-Cilacap) di Jabar maka lahannya akan ada pembebasan.
Lahan yang dibebaskan di Kabupaten Tasikmalaya untuk tol berada di 5 kecamatan 17 desa.
Di Kota Tasikmalaya daerah yang terlewati proyek jalan tol terdiri dari 4 kecamatan dan 15 kelurahan.
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah dalam FGD di kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya menuturkan, pihaknya tidak ingin terlambat menentukan langkah terkait Tol Getaci.
Kehadiran Tol Getaci kata Cheka, harus memberikan keuntungan yang besar bagi kemajuan untuk Kota Tasikmalaya dan sekitarnya.(*)