RADARTASIK.COM - Arrigo Sacchi tak menganggap Rafael Leao sebagai simbol AC Milan jelang laga melawan PSG, Kamis 26 Oktober pukul 02.00 WIB di babak penyisihan grup Liga Champions.
Anggapan tersebut muncul karena Arrigo Sacchi merasa Rafael Leao seperti terlihat kurang termotivasi saat AC Milan membutuhkannya untuk menjadi pemain yang bisa membuat perbedaan dalam laga besar.
Ia kemudian menyoroti penampilan Rafael Leao yang naik turun bisa jadi karena masalah mental mengingat saat ini dia menjadi pemain yang paling diandalkan AC Milan untuk memenangkan pertandingan.
"Ini mungkin masalah mental, motivasi, atau kurangnya ambisi. Saya tidak tahu. Yang saya tahu adalah bahwa dia bisa melakukan lebih banyak dan dengan lebih konsistensi,” kata Sacchi kepada La Gazzetta dello Sport.
BACA JUGA:Tumbang dari Persib dan Bali United, Josep Gombau Berikan Dua Pesan Penting Kepada Pemain Persebaya
“Di Milan saya? Saya tidak tahu apakah dia akan begitu mendukung tim secara kolektif. Pertanyaannya adalah apakah dia telah membuat perbaikan yang semua orang harapkan atau tidak," lanjutnya.
Namun, Arrigo Sacchi mengakui Rafael Leao sangat penting bagi AC Milan dan ia menyarankan klub untuk memberinya latihan khusus agar penampilannya lebih konsisten.
"Kita harus meyakinkannya, membantunya. Mungkin dengan latihan khusus. Dia adalah aset penting bagi klub, menghasilkan banyak uang, dan harus dihargai sepenuhnya,” ujarnya.
“Sepak bola melibatkan 11 pemain, dan semua harus saling membantu. Jika seseorang tidak melakukannya, itu tidak baik," jelasnya.
BACA JUGA:Sosialisasi Beasiswa JFLS, Kapan JFLS Goes to School 2023 Hadir di Tasikmalaya? Ini Jadwalnya
Stefano Pioli, pelatih AC Milan juga meminta Rafael Leao untuk menjadi pemain yang lebih menentukan dengan gol atau assistnya saat menghadapi PSG di Stadion Parc des Princes.
“Saya memintanya untuk melanjutkan perkembangannya dengan mengetahui bahwa dia harus berusaha lebih menentukan dengan gol dan assistnya.” ucap Pioli kepada SkySport.
Dalam empat pertandingan terakhir di Liga Champions, AC Milan belum mampu mencetak gol, menciptakan rekor buruk dalam sejarah partisipasi mereka dalam kompetisi paling bergengsi di Eropa.
Mandulnya lini depan AC Milan ini sangat mempengaruhi hasil tim di Liga Champions mengingat jumlah tembakan yang telah mereka hasilkan.
Hanya Manchester City dan Real Madrid yang berhasil melepaskan tembakan lebih banyak dibandingkan dengan Milan yang belum berhasil mencetak gol satu pun.