BACA JUGA:Hilangkan Uban Kamu dengan Minyak Kayu Putih dan 3 Minyak Ini Berkhasiat Hitamkan Rambut
Begitulah pertanyaan atas keraguan status Kota Tasikmalaya sebagai termiskin se-Jawa Barat.
Datanya di tahun 2022 tercatat 12,72 % angka kemiskinannya dari populasi penduduk 700-an ribu jiwa.
Cheka yang orang luar tertantang untuk membuat perubahan atas status tidak elok itu.
Masalahnya saat awal bertugas itu Cheka tidak memperoleh angka riil tentang siapa dan di mana orang miskin di Kota Tasikmalaya itu.
Dua bulan sejak ditugaskan yang dia kerjakan adalah memvalidasi data angka kemiskinan.
Cheka ingin tahu data orang miskin itu by name by address. Atau berdasarkan nama dan alamat yang benar-benar akurat.
Sampai-sampai untuk akurasi validasi data kemiskinan tersebut, Cheka Virgowansyah yang bukan orang Tasik ini minta bantuan Rektor STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri) untuk mengirim prajanya.
Datanglah sekitar 1.100-an praja STPDN. Mereka diterjunkan oleh Cheka ke seluruh kelurahan di Kota Tasikmalaya.
BACA JUGA:Kompak! Santri di Kota Banjar Meriahkan Hari Santri Nasional dengan Makan 1.000 Nasi Tumpeng
Sebanyak 69 kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya ‘digeruduk’ praja STPDN.
Praja-praja itu memverifikasi data kemiskinan yang ada. Mereka cek by name by address, rumahnya di foto, titik koordinatnya dicatat.
Hasilnya, Cheka mencoret 16.000 orang yang selama ini tercatat sebagai orang miskin.
Selama bertahun-tahun mendapat hak orang miskin berupa bantuan sosial (bansos).