Nebal Farsakh, seorang perwakilan Bulan Sabit Merah Palestina menggambarkan penghancuran Rumah Sakit ini sebagai kejahatan perang dan genosida saat diwawancarai oleh Al Jazeera.
“Ini adalah genosida. Ini adalah kejahatan perang,” kata Nebal Farsakh dari Bulan Sabit Merah kepada Al Jazeera dikutip dari RT.
Menurutnya, Rumah Sakit Al-Ahli hanya dipenuhi warga sipil Palestina yang mencari perlindungan setelah Israel memerintahkan semua orang di utara Gaza untuk pergi.
“Mereka yang berada di depan rumah sakit terpaksa meninggalkan rumahnya atas perintah evakuasi. Mereka bahkan tidak mampu mengungsi ke selatan karena terjadi kehancuran total pada infrastruktur dan transportasi,” jelasnya.
“Apa yang terjadi sangat buruk karena orang-orang tersebut, semuanya adalah warga sipil,” kecamnya.
Disisi lain, Israel membantah menyerang rumah sakit tersebut melalui Juru bicara IDF, Daniel Hagari yang menuduh pejuang Hamas yang harus bertanggung jawab.
“Menurut informasi intelijen, dari beberapa sumber yang kami miliki, organisasi teroris Jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan penembakan yang menimpa rumah sakit tersebut,” ucap Hagari.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga menghubungkan ledakan di rumah sakit yang mematikan di Gaza dengan pejuang Hamas.
“Jadi seluruh dunia tahu, Hamas di Gaza yang menyerang rumah sakit di Gaza, bukan IDF,” tuduh Netanyahu.
“Mereka yang dengan kejam membunuh anak-anak kami, juga membunuh anak-anak mereka,” tambahnya.
Pernyataan Benjamin Netanyahu jelas bertentangan dengan Hamas dan banyak pihak di seluruh dunia yang menyebut serangan udara Israel sebagai penyebab ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli yang mengakibatkan ratusan korban jiwa.