Joko berharap, pedang bambu yang hanya satu-satunya itu dapat dirawat dengan baik.
Agar generasi penerus dapat ikut melihat peninggalan sejarah leluhurnya yang berjuang untuk bangsa ini.
Selama tinggal di Tasikmalaya yakni tahun 2012 hingga tahun 2019, setiap menjelang Hari Pahlawan, Joko Sudarmawan selalu mengajak anak-anaknya ziarah ke makam KH Zainal Musthafa.
BACA JUGA:Wow Bawang Putih Bisa Jadi Pestisida? Hemat dan Mudah Dibuat, Ini Caranya!
“Saya ajak anak-anak saya ziarah, agar mereka bisa ikut menghargai dan mewarisi nilai kepahlawanan dari KH Zainal Musthafa,” kata Joko.
“Termasuk juga sekaligus untuk mengenang ayahanda saya yang alhamdulillah ditakdirkan oleh Allah diberikan gelar Pahlawan,” ujar Joko menandaskan.
Ayahnya Joko Sudarmawan semasa perang kemerdekaan ikut berperang melawan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia yang sudah merdeka.
“Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Pare Kediri, Jawa Timur,” tukas Joko.
BACA JUGA:Ampuh! Ginjal Bocor Fungsinya Tinggal 15 Persen Sembuh Total dengan Konsumsi Pisang Ini
Ada kejadian yang membuat Joko Sudarmawan sedih ketika berziarah ke makam Pahlawan Nasional Indonesia KH Zainal Mustafa.
Ketika ziarah dengan anak-anaknya, Joko menemui banyak anak-anak sekolah yang bermain di lapangan.
Letak lapangan itu persis bersebelahan dengan makam Pahlawan Nasional KH Zainal Musthafa.
“Ketika saya tanya, siapa yang dimakamkan di makam tersebut. Anak-anak itu rata-rata tidak tahu. Saat itu otomatis dada saya terasa gemuruh,” kisah Joko.
BACA JUGA:Wisata Alam di Bandung Suasana Asri Babakan Siliwangi Terletak di Tengah Kota
“Air bening tanpa mampu saya bendung. Mengalir di kedua mata saya. Sudah sedemikian tidak diketahuikah seorang KH Zainal Musthafa dalam pikiran generasi penerus ini?” begitu pertanyaan Joko Sudarmawan di tengah berkecamuknya rasa sedihnya atas kondisi yang ditemuinya saat itu.
Anehnya, heran Joko, anak-anak itu dengan cepat dapat menjawab ketika Joko bertanya letak salah satu mal terbesar di Kota Tasikmalaya.