Liciknya Shishio, Kirim Soujiro Hadapi Battousai si Pembantai Sebelum Melawannya di Rurouni Kenshin

Kamis 14-09-2023,16:13 WIB
Reporter : Rezza Rizaldi
Editor : Rezza Rizaldi

Motivasi Soujiro Seta untuk membunuh Kenshin Himura adalah karena ia merasa bahwa Kenshin, yang sebelumnya dikenal sebagai Battousai si Pembantai, telah mengabaikan prinsip-prinsip yang diyakini oleh Soujiro.

Ia memiliki keyakinan kuat bahwa kekuatan adalah segalanya, dan ia percaya bahwa individu yang kuat memiliki hak untuk menentukan arah hidup mereka sendiri.

Berikut adalah beberapa rincian ciri khas Soujiro Seta mengapa menjadi salah satu musuh terkuat Battousai si Pembantai dalam seri Rurouni Kenshin:

1. Senyum Palsu

BACA JUGA:Coblos Kepala Desa Berhadiah Umroh di Pilkades Cintaraja Kabupaten Tasikmalaya

Soujiro sering terlihat dengan senyum yang selalu ada di wajahnya. Senyum ini, meskipun terlihat ramah, sebenarnya merupakan hasil dari trauma masa kecilnya dan tidak mencerminkan perasaannya yang sebenarnya.

2. Tatapan Tenang

Matanya selalu terlihat tenang dan penuh perhatian, bahkan dalam situasi berbahaya sekalipun. Tatapannya ini mencerminkan ketenangannya yang tampaknya tak tergoyahkan.

3. Gaya Berbicara dan Sikap Santai

BACA JUGA:TANPA MODAL! Aplikasi Game Penghasil Saldo DANA Gratis Terbukti Membayar 2023

Soujiro memiliki gaya bicara yang santai dan ramah, yang membuatnya terlihat seperti orang yang ramah dan mudah diajak bicara. Namun, di balik gaya bicaranya yang sopan, dia memiliki sisi kejam yang mengerikan.

4. Kecepatan dan Kemampuan Bertarung

Soujiro adalah seorang ahli pedang yang sangat cepat dan memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa. Ia juga memiliki teknik unik yang disebut Shukuchi, yang memungkinkannya untuk bergerak dengan cepat dan sulit diikuti oleh mata manusia.

5. Latar Belakang Kelam

BACA JUGA:BOBOTOH Tuntut Pelatih Persib Bojan Hodak soal Eriyanto, Si Cadangan Abadi Persib Sejak Robert Alberts

Meskipun ciri khasnya yang ceria, Soujiro sebenarnya mengalami masa kecil yang sulit dan penuh kekerasan. Pengalaman masa kecil ini membentuknya menjadi karakter yang kompleks dengan dualitas antara senyum palsu dan sisi gelap dalam dirinya.

Kategori :