
india--
Sampai sekarang semua negara itu menjadi sahabat dari negara Indonesia.
India malah dalam perang mempertahankan Kemerdekaan Indonesia terang-terangan membantu obat-obatan dan keperluan militer lainnya.
Sayangnya bantuan yang diangkut pesawat angkut Dakota milik Indonesia tanggal 29 Juli 1947 ditembak Belanda saat Agresi Militer I.
BACA JUGA:Partai Politik di Kabupaten Tasikmalaya Sepakat Penyelenggaraan Pemilu Jujur dan Adil
Pesawat angkut C-47 Dakota VT-CLA milik Indonesia ditembak jatuh oleh pesawat ‘Kittyhawk’ Belanda di Yogyakarta.
Pesawat itu sebelumnya terbang daei India, kemudian transit di Singapura.
Dari Singapura melanjutkan penerbangan ke Indonesia. Tetapi menjelang pendaratan ditembak pesawat Belanda.
Para pejuang yang ada di dalam pesawat mayoritas gugur seperti Kaptem Udara Adisumarmo, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, serta Komodor Muda Udara Agustinus Adisucipto.
Mereka semua pejuang-pejuang terbaik yang memiliki keahlian di bidang pesawat terbang. Baik mekanik maupun pilot.
Belanda memang tidak ingin melepaskan Indonesia daei jajahannya.
Agresi Militer I tahun 1947 dan Agresi Militer II tahun 1949 dilakukan sebagai upaya mengambil kembali negara jajahannya.
Adanya pengakuan Kemerdekaan Indonesia dari 5 negara asing yakni Mesir, Palestina, Lebanon, Arab Saudi, India, Vatikan, berpengaruh besar terhadap sikap Belanda.
Negeri Kincir Angin itu mendapat tekanan internasional. Akhirnya konflik Indonesia-Belanda jadi perhatian dunia hingga PBB.
Perundingan pun berlangsung beberapa kali. Hal itu karena Belanda mengingkari dan kembali melakukan Agresi Militer II.
Sampai akhirnya di Konfrensi Meja Bundar (KMB) pasca Agresi Militer II, Belanda mengakui kedaulatan dan Kemerdekaan Indonesia.