Dianggapnya sangat pragmatis tidak memikirkan emosional para pendukungnya.
Tetapi begitulah kenyataannya. Prabowo dan Sandiaga atas nama kepentingan membangun negara dan bangsa, memilih bergabung dalam kabinet pemenang: Jokowi-Makruf Amin.
Mahfud MD pun setelah batal mendampingi Jokowi sebagai cawapres terobati.
Dia masuk jajaran kabinet sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).
Menduduki jabatan Menkopolhukam nama Mahfud MD moncer. Sebab terkait banyak hal menyangkut situasi keamanan negara dia harus tampil.
Termasuk ketika mengungkap transaksi aneh bin janggal di Kementerian Keuangan sejumlah Rp 348 triliun.
Walau akhirnya penyelesaian uang sebesar itu pun banyak jadi pertanyaan publik.
Mereka takut kasus itu akan seperti air di daun talas. Sebatas bergoyang riuh dan membuat gaduh senegara lalu hilang tak berbekas.
Letupan Al Zaitun dengan pernyataan kontroversi Panji Gumilang, lagi-lagi nama Mahfud MD mencuat.
Hingga akhirnya Panji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka penistaan terhadap agama Islam.
Kini menjelang Pilpres 2024 nama Mahfud MD masuk lagi ke bursa kuat calon wakil presiden.
Kita tunggu saja apakah akan menjadi kisah lucu Pilpres 2024 atau kisah lain dari perhelatan demokrasi 5 tahunan Indonesia. (*)