Emak-emaklah yang paling merasakan cekikan harga sembako yang terus melambung harganya.
Jokowi dan KH Ma’ruf Amin mendapat dukungan dari kalangan nasionalis dan loyalis pemerintahan Jokowi periode pertama.
Dukungan kuat dari kelompok nasionalis yang direpresentasikan oleh PDIP berbasis di dua provisi gemuk: Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tak kalah kuat juga dukungan dari kaum Nahdliyin. Gerbong yang KH Ma’ruf Amin sebagai lokomotifnya.
Nahdiyin mayoritas tersedot dukungannya karena ada sosok KH Ma’ruf Amin.
Semakin memperkokohlah pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
BACA JUGA: Debut Manis Bojan Hodak di Persib, Permainan Persib Jauh Atraktif, Cepat dan Spartan
Dua kekuatan yang nyaris seimbang itu semakin memperpanas situasi politik nasional.
Apalagi ketika diputuskan kotak suara oleh KPU memakai kardus yang dikunci.
Keputusan itu sempat jadi kontroversi. Dianggap sangat riskan untuk keamanan kertas lembar suara hasil pencoblosan.
Anjing menggonggong kafilah berlalu. Peribahasa ini manjur dipakai KPU.
Kotak suara kardus pun lolos dan jadi bagian kisah lucu Pilpres 2024. Lucu bagi pikiran umum karena kardus digembok.
Perhelatan Pilpres tahun 2024 memang berbeda dengan Pilpres sebelumnya yang terpisah dengan pemilihan legislatif.
Ini juga jadi bagian kisah lucu Pilpres 2019 bahkan tragis. Disatukannya Pilpres dan Pileg membuat para petugas KPPS bekerja lebih ekstra.
Waktu yang diperlukan dari persiapan, pencoblosan suara, penghitungan suara jadinya lebih lama.