Dahlan Iskan di Tol Cisumdawu Seru Dengarkan Kisah Perang Sumedang vs Cirebon Berebut Puteri Madura

Kamis 03-08-2023,00:07 WIB
Editor : Alisundana
Dahlan Iskan di Tol Cisumdawu Seru Dengarkan Kisah Perang Sumedang vs Cirebon Berebut Puteri Madura

Berbeda dengan Puteri Harisbaya, tidak kuat menahan diri. Nekad menemui Geusan Ulun di hari terakhir kunjungan.

Harisbaya memohon agar dibawa ke Sumedang karena mencintai Geusan Ulun.

Geusan Ulun menolak karena Harisbaya sudah menjadi istri sahabatnya yang kini jadi Sultan Cirebon.

Menjelang pulang Prabu Geusan Ulun dilanda gundah gulana memikirkan permohonan Harisbaya.

Akhirnya dia meminta pendapat dari para patihnya salah satunya Jayaperkasa.

Mantan patih Kerajaan Padjajaran itu memberi saran membawa Harisbaya ke Sumedang.

Prabu Geusan Ulun akhirnya mengikuti saran patihnya. Dibawalah Harisbaya diam-diam ke Sumedang.

Patih Jayaperkasa ternyata memiliki rencana lain. Dia ingin balas dendam karena Cirebon yang bersekutu dengan Banten menghancurkan Kerajaan Padjajaran.

Setelah Padjajaran kalah, sebelum pergi menyingkir ke hutan Sancang untuk tilem (moksa atau menghilang), Prabu Siliwangi menunjuk kerajaan Sumedanglarang  sebagai pewaris kekuasaan Padjajaran. 

Patih Jayaperkasa bersama dua satria Padjajaran lainnya yaitu Kondang Hapa dan Terong Peot diperintahkan mengantarkan Mahkota Binokasih ke Sumedang sebagai simbol peralihan kekuasaan.

Patih Jayaperkasa dan dua perwira Padjajaran memutuskan mengabdi kepada Raja Sumedanglarang.

Mereka mendampingi raja barunya untuk memerintah dan mengendalikan wilayah bekas kekuasaan Padjajaran.

Sambil mengabdi rupanya ketiganya ada rencana mencari cara balas dendam atas runtuhnya kerajaan Padjajaran.

Begitu ada peluang Prabu Geusan Ulun yang terlibat kasih asmara dengan istri penguasa Cirebon, itulah titik masuk Jayaperkasa balas dendam ke Cirebon.

Jayaperkasa tahu dampak dibawa larinya Harisbaya akan memantik perang.

Memang peperangan yang diinginkan Jayaperkasa untuk balas dendamnya ke Cirebon.

Kategori :