Kisah Lucu Abu Nawas Tertipu Membela Para Sastrawan yang Mau Dihukum Mati

Kamis 27-07-2023,01:15 WIB
Editor : Alisundana
Kisah Lucu Abu Nawas Tertipu Membela Para Sastrawan yang Mau Dihukum Mati

Apa daya mau melawan juga. Sebab panglima memiliki kekuasaan dan prajurit-prajuritnya.

Besoknya datanglah para istri sastrawan ke Abu Nawas. Kebetulan hanya Abu Nawas sastrawan yang tidak dipanggil bersamaan satrawan lainnya.

“Tuan Abu Nawas. Tolong suami kami yang dipenjarakan tuan panglima kejam,” mohon para istri sastrawan itu. 

Abu Nawas juga sudah mendengar peristiwa menggemparkan itu.

Sebelum para istri sastrawan datang, dirinya memang bermaksud untuk datang ke istana menemui panglima.

“Kalian semua sabar dan berdoa saja. Saya memang mau ke istana untuk menemui panglima. Semoga bisa membebaskan suami-suami kalian,” Abu Nawas menenangkan mereka.

Berangkatlah Abu Nawas ke istana. Klik di sini untuk artikel Kisah Lucu Abu Nawas lainnya.

Setiba di istana ternyata dia sudah ditunggu panglima.

“Nah, aku lupa mengundangmu Abu Nawas. Tinggal kamu sastrawan yang belum menjawab pertanyaanku,” panglima langsung tanpa basa-basi berkata demikian ke Abu Nawas.

“Memangnya tuan ada pertanyaan apa sehingga tega memenjarakan para sastrawan?” ujar Abu Nawas.

“Mereka gagal menjawab pertanyaanku. Sudah sepatutnya dihukum penjara dan dipenggal,” tegas panglima.

“Sekarang giliranmu. Jawab pertanyaanku. Apakah aku ini pemimpin yang adil atau pemimpin yang keji?”

Abu Nawas sesaat terdiam memikirkan jawabannya. Sebab kini dia merasa berhadapan dengan pemimpin zalim dan kejam.

Tetapi dikatakan kejam marah, dikatakan adil juga tidak terima.

Abu Nawas kesal juga dengan Baginda Raja Harun Al Rasyid.

Kok bisa mengangkat pengganti sementara pemerintahan seorang yang kejam. Abu Nawas menduga kemungkinan panglima itu mabuk kekauasaan.

Kategori :