Kisah Lucu Abu Nawas Tertipu Membela Para Sastrawan yang Mau Dihukum Mati

Kamis 27-07-2023,01:15 WIB
Editor : Alisundana

Kalau benar demikia, berbahaya bagi Baginda Raja Harun Al Rasyid. Tidak menutupi kemungkinan panglima menggulingkan kekuasaan baginda.

“Baik tuanku. Saya akan menjawab tapi dengan syarat. Jika jawaban hamba benar bebaskan semua sastrawan yang dipenjara,” ujar Abu Nawas.

“Setuju. Permintaanmu akan kupenuhi. Sebaliknya kalau kamu salah menjawab, nasibmu sama akan dipenjara dan hukum penggal!” tegas panglima.

“Coba kamu sekarang jawab, apakah aku pemimpin yang adil atau pemimpin keji?” tanya panglima dengan suara tegas.

Abu Nawas sudah tahu pertanyaan yang menyebabkan para sastrawan dipenjara.

Sejak dari rumah memikirkan jawaban yang diinginkan panglima.

“Tuan bukan yang adil atau pun yang keji. Tuan adalah pemegang pedang keadilan yang akan menebaskan pedang keadilan itu kepada semua yang berperilaku keji,” jawab Abu Nawas.

Panglima manggut-manggut. “Kamu benar Abu Nawas,” ujarnya.

Lega sekali Abu Nawas mendengarnya.

“Pertanyaan berikutnya, manfaat mana cahaya matahari atau cahaya bulan?” kata panglima.

Sejenak berpikir, lalu Abu Nawas menjawab.

“Kalau matahari terbit siang hari bersamaan terangnya dunia. Jadi lebih manfaat bulan karena terbit malam hari memerangi dunia,” jawab Abu Nawas.

“Kamu, benar. Sekarang pertanyaan terakhir. Apa warna angina?” berondong panglima.

“Merah. Sebab kalau kita masuk angin lalu dikerok akan tampak anginnya keluar berwarna merah di kulit,” jawab Abu Nawas tangkas.

“Hahaha, jawabanmu masuk akal Abu Nawas. Benar kata Baginda Harun Al Rasyid, kamu memang cerdas!” kata panglima di sela tawanya.

Abu Nawas kaget panglima menyebut nama Baginda Harun Al Rasyid. Klik di sini artkel terkait Kisah Lucu Abu Nawas.

Kategori :