Orang tua sekarang lebih terbuka terhadap berbagai referensi untuk memberikan nama anak mereka, tidak lagi terikat pada pedoman tradisional seperti dahulu.
Banyaknya pilihan nama dan kecenderungan untuk mengikuti tren dan gaya membuat orang tua lebih bebas dalam memilih nama untuk anak mereka.
Perubahan ini menunjukkan bahwa bahasa Sunda mulai mengalami penurunan penggunaan, terutama di daerah perbatasan antara Kota dan Kabupaten Bandung.
Namun, bahasa Sunda tetap memiliki tempat di hati masyarakatnya dan menjadi simbol identitas budaya mereka.
BACA JUGA: Dewan Sarankan Kasus Uang Tabungan Siswa Dibawa Eks Plt Kepala Sekolah Diproses Secara Hukum
Meskipun tren pemberian nama anak telah berubah, semangat doa dan harapan orang tua untuk kesuksesan anak tetap mengiringi proses memberi nama hingga kini.