Pemkot Tasikmalaya Bagikan Susu untuk Baduta Stunting, Eh Tahunya Malah Dijual di Medsos!
KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Sesuai dengan arahan dan intruksi Presiden Republik Indonesia Jokowi di tahun 2024 prevalensi stunting harus bisa mencapai 14 persen, Pemkot Tasikmalaya membuat terobosan dengan melakukan 3 langkah strategis.
Langkah strategis ini diharapkan dapat berkelanjutan sehingga bisa menurunkan angka stunting di Kota Tasikmalaya khususnya dan secara nasional.
Ketiga langkah tersebut adalah one ASN one stunting dari total 1.730 anak yang diintervensi telah mengalami perbaikan sebanyak 845 anak dinyatakan bersama tus gizi normal.
BACA JUGA:Baru Satu Jam Dibagikan, Susu Pembagian Pemkot Tasikmalaya Malah Dijual di Medsos
Kemudian penyusunuann indikator kinerja utama pad penanganan stunting melalui berbagai organisasi perangkat daerah dan yang ketiga pemberian makanan tambahan bagi balita serta pembagian susu bagi baduta.
Langkah strategis yang sudah disusun oleh Pemkot Tasikmalaya ini sudah dilaksanakan beberapa. Salah satunya berkaitan dengan pemberian susu untuk baduta stunting.
Sayangnya susu yang dibagikan Pemkot Tasikmalaya justru malah dijual di medsos oleh masyarakat dengan harga murah. Susu tersebut dijual di medsos dengan alasan bahwa baduta yang mendapatkan susu tidak cocok dengan susu tersebut.
Hasil penelusuran petugas dari Pemkot Tasikmalaya, susu yang dijual di medsos dilakukan pada saat pembagian baru saja selesai sekitar satu jam. Tiba-tiba susu sudah diiklankan dijual di medsos.
BACA JUGA:Waduh Ibu-Ibu di Kota Tasikmalaya Ketahuan Jual Susu di Medsos, Bukan Sembarang Susu Lho!
Susu yang dijual di medsos biasanya hanya bisa dibeli di apotek harganya sekitar Rp80ribu hingga Rp90 ribu per kardusnya untuk ukuran 400 gram. Namun kali ini susu yang dijual di medsos hanya Rp30 ribu saja.
Para ibu yang memiliki susu yang dijual di medsos ini berasal dari berbagai wilayah di Kota Tasikmalaya, seperti Kelurahan Karsamenak, Argasari, Cihideung, dan Purbaratu. Bahkan, susu ini sebenarnya berasal dari puskesmas dan seharusnya diberikan gratis kepada anak-anak yang membutuhkan.
Pemerintah Kota Tasikmalaya telah meluncurkan program pembagian makanan bergizi untuk mengatasi masalah stunting.
Namun, program sebelumnya hanya memberikan bahan-bahan makanan seperti susu dan telur. Kedepannya, para penderita stunting akan mendapatkan makanan siap saji sebagai bagian dari upaya percepatan penanganan stunting.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Pembelajaran, Umtas Berkolaborasi dengan Mahasiswa Austria Latih Guru Matematika