Warga di 15 kelurahan dan 4 kecamatan akan mendapatkan peluang ekonomi dan potensi daerahnya lebih berkembang.
Selain itu juga dampak langsungnya adalah dengan adanya pembebasan lahan dapat meningkatkan perekonomian sebagian warga yang dilalui oleh tol Getaci.
Tol Getaci juga akan melewati wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Namun, di Kabupaten Tasikmalaya mulai muncul fenomena percaloan tanah yang kemungkinan akan dilewati Tol Getaci.
Para calo tanah mendekati pemilik lahan yang akan terkena dampak pembangunan tol dengan tujuan memperoleh ganti rugi yang tinggi.
BACA JUGA:Tangkap Potensi Ekosistem Pendidikan, Bank Mandiri Optimalkan Kolaborasi dengan Ruang Guru
Untuk mengatasi hal ini, Kepala Desa Sukamanah, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Drs Totong Ahmad, menjelaskan bahwa pemerintah desa tidak ikut campur dalam transaksi jual-beli tanah antara warga dengan calo.
Namun, pihak desa memberikan imbauan kepada warganya untuk tidak tergiur tawaran dari calo tanah.
Dalam upaya menangkal aksi calo tanah, warga Desa Sukamanah telah menggunakan jurus jitu yaitu menaikkan harga tanah hingga Rp 12 juta per meter persegi. Hal ini telah berhasil mencegah masuknya calo tanah ke desa tersebut.
Totong mengungkapkan bahwa harga tanah yang tinggi menjadi penghalang bagi calo tanah untuk menawar harga yang lebih rendah.
BACA JUGA:Sambut 1 Muharram, Ribuan Warga Kota Tasikmalaya Pawai Obor Keliling Pusat Perkotaan
Pembangunan Tol Getaci di Kota Tasikmalaya diharapkan akan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat, seperti peningkatan ekonomi dan akses transportasi yang lebih baik.
Pemerintah setempat bersama dengan kelurahan dan desa terkait terus melakukan persiapan dan pemantauan untuk menjamin kelancaran pembangunan tol ini.
Tol Getaci akan menjadi tol terpanjang di Pulau Jawa, meskipun informasi terkini bahwa Tol Getaci baru akan dibangun sampai Kabupaten Ciamis. Tetapi antusias masyarakat menyambut Tol Getaci sangat luar biasa.
Dengan adanya Tol Getaci akan banyak potensi dari masing-masing daerah yang bisa berkembang.
Karena transportasi menjadi lebih mudah dan cepat. Terlebih kendala transportasi ke wilayah Priangan Timur saat ini hanya ada satu akses jala darat yang cukup jauh dan membutuhkan waktu yang lama.