RADARTASIK.COM - Jembatan Cirahong, sebuah monumen bersejarah yang terletak di daerah Ciamis, Jawa Barat, memiliki dua sisi yang menarik perhatian masyarakat.
Di satu sisi, ia adalah saksi bisu dari perjalanan sejarah yang mulia sebagai sarana untuk mempermudah akses jalan dan mengangkut hasil bumi dari berbagai daerah.
Namun, di sisi lain, jembatan ini juga menjadi sorotan karena kisah mistis yang menyelimutinya, yang menciptakan aura tak terduga bagi para pengguna jembatan.
Sejarah mencatat bahwa Jembatan Cirahong dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Pembangunan jembatan ini bertujuan untuk mempermudah transportasi dan membantu memperkuat kekuasaan pemerintahan kolonial di wilayah tersebut.
BACA JUGA:7 Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan Tubuh Kita dan Masyarakat
Seperti banyak proyek besar pada zaman kolonial, pembangunan Jembatan Cirahong juga menghadapi tantangan dan kesulitan.
Selama proses pembangunan, berbagai kendala muncul, termasuk meluapnya air sungai dan terlukanya beberapa pekerja.
Para pemimpin Belanda yang bertanggung jawab atas pembangunan jembatan menjadi semakin gusar, terlebih ketika tenggat waktu semakin dekat.
Mereka berusaha mencari solusi atas berbagai kejadian aneh yang terjadi selama pembangunan.
Dalam upaya mencari jawaban atas kendala tersebut, pemimpin proyek pembangunan akhirnya mendatangi seorang paranormal atau dukun setempat.
Sang paranormal memberitahukan bahwa area jembatan didiami oleh sepasang siluman ular yang dikenal sebagai Nyai Odah dan Aki Boh'ang. Selain itu, terdapat juga siluman ular lainnya yang dianggap sebagai penguasa Sungai Citanduy.
Dalam tradisi mistis masyarakat setempat, kepercayaan terhadap makhluk halus dan siluman adalah hal yang umum.
Keberadaan mereka diyakini memiliki pengaruh besar terhadap alam dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, pemimpin proyek pembangunan menyadari bahwa perlu untuk memenuhi permintaan siluman ular agar dapat melanjutkan pembangunan tanpa gangguan.
Permintaan siluman ular itu adalah sepasang pengantin baru untuk dijadikan anak angkat. Sang penguasa Belanda menyetujui syarat tersebut dan segera mencarikan sepasang pengantin baru yang bersedia memenuhi keinginan makhluk halus tersebut.