Lagi-lagi Suntana dengan keluwesannya sebagai pituin urang Sunda dengan kombinasi kepiawaian intelijennya, berhasil mengawal Pilkada Kota Tasikmalaya aman dan lancar.
Hanya ada satu insiden menimpa Suntana saat memantau kampanye pendukung salah satu pasangan kandidat Wali Kota Tasikmalaya di kawasan Dadaha.
Sebuah sepeda motor tak terkendali sehingga menyerempet kaki sang Kapolres Tasikmalaya Kota.
”Biasa kang, pengabdian,” begitu saja sikapnya setelah dari Dadaha mampir ke Radar Tasik.
BACA JUGA: Daftar KlubTerkaya di Dunia: Juventus Peringkat 11, AC Milan Dua Tingkat di Atas Inter Milan
Terlihat masih menahan rasa sakit, apalagi harus ke lantai dua Graha Pena Radar Tasik menaiki anak tangga.
Kota Tasikmalaya salah satu daerah tugas yang menempa banyak perwira polisi maupun militer.
Di Kota Tasikmalaya yang kecil ini ada potensi chaos karena dipantik isu sara sangat rentan terjadi.
Latar belakang pernah terjadi kerusuhan tahun 1996 yang kemudian merembet seperti jadi ide ke banyak daerah saat itu.
Makanya perwira-perwira yang memimpin komando di Tasikmalaya dituntut luwes, mau mendengarkan suara para tokoh dan masyarakat, tapi tegas menegakkan aturan.
Harus pandai mengayomi tetapi tidak melow sehingga kelu bersikap tegas.
Dan, sosok Suntana berhasil melakukannya. Wajar jika di kemudian hari karir Suntana menapak makin tinggi.
Ada kenangan yang membekas dari Komjen Pol Suntana. Ketika TR (telegram rahasia) sudah turun dan menggesernya ke Bogor, terlihat begitu bahagia.
”Alhamdulillah kang, pindah!” ujarnya sambil memeluk erat Radar ketika di hari kepindahan bertemu di acara resepsi pernikahan.