Namun, dari semua pemain bintang yang pernah didatangkannya di San Siro, hanya ada satu pemain yang menurutnya terbaik dan tudak akan tergantikan oleh siapapun.
“Pesepakbola yang paling dicintai? Sulit untuk dijawab,” kata Silvio Berlusconi pada tahun 2020 keada media Italia Il Corriere della Sera.
“Milan saya adalah salah satu kisah juara hebat, yang membuat setiap penggemar bermimpi,” anjutnya dikutip dari MilanNews.
“Hubungan pribadi penghargaan dan kasih sayang selalu terjalin dengan pemain saya,” tambahnya.
“Tetapi jika saya benar-benar harus menyebutkan nama, saya memilih Marco Van Basten, simbol keindahan sepak bola seperti yang saya pahami,” terangnya.
“Seorang protagonis legendaris yang meninggalkan kekosongan yang tidak dapat diisi ketika terlalu cepat meninggalkan lapangan sepak bola,” pungkasnya.
Marco Van Basten adalah salah satu pemain legendaris yang terkait erat dengan Milan yang dianggap Berluscioni sebagai simbol keindahan sepak bola.
Basten memperkuat AC Milan pada tahun 1987 hingga 1995 dan menjadi salah satu pemain kunci dalam kesuksesan Milan di era tersebut.
Penyerang Belanda ini dikenal karena teknik dan kelincahannya, serta kemampuan mencetak gol yang luar biasa.
Ia memenangkan tiga gelar Serie A, dua Liga Champions UEFA, dan tiga Ballon d'Or selama bersama AC Milan.
Sayangnya, karier sepak bola Van Basten terhenti lebih awal karena cedera yang parah.
Ia mengalami masalah persisten pada lututnya yang akhirnya memaksanya untuk pensiun pada usia yang relatif muda, yaitu 28 tahun.
Kepergian Van Basten meninggalkan kekosongan yang dirasakan oleh Belusconi dan penggemar Milan saat itu.