
2. Pasar Lewo
Pasar ini merupakan pasar kecamatan. Kalau lagi aktivitas padat di pasar ini ruas jalan yang memang tidak lebar menjadi sempit.
Jadinya kendaraan dari dua arah terhalang. Terjadilah kemacetan mengular baik ke arah perjalanan Tasik – Jakarta atau sebaliknya.
3. Pasar Limbangan
Hampir satu tipe dengan Pasar Lewo. Kondisi Pasar Limbangan juga sama kalau aktivitas padat, membuat laju kendaraan dari dua arah terganggu.
BACA JUGA:Besok Meluncur HP Serba Ngebut Anti Gabut, Infinix Note 30 yang Gendong RAM 16GB
Dampaknya ya kemacetan sampai mengular. Kalau dilihat di Google Maps pasti muncul tanda warna merah. Itu alamat perjalanan Tasik – Jakarta akan ditempuh lama.
Biasanya kemacetan di Limbangan ini terjadi pagi hari atau sore hari. Pas aktivitas jam mau masuk kerja atau masuk sekolah.
Kalau sore jam pulang kerja atau bubaran sekolah.
4. Nagreg
Nagreg sudah jadi legenda jalur selatan. Apalagi dulu sebelum ada jalur nagreg baru. Kendaraan dari dua arah akan menumpuk di tanjakan Nagreg.
Banyak juga kalau musim mudik dan balik Lebaran kendaraan mogok. Ada yang overheat karena terlalu lama di tanjakan.
Ada juga yang putus tali kopling —kendaraan nonmatik— sehingga makin menambah keruwetan lalu lintas. Perjalanan Tasik – Jakarta banyak terhambatnya di sini juga.
Sejak dibuka jalur baru kemacetan di sini lumayan berkurang. Tetapi ada tambahan titik macet dekat Nagrek ini. Yaitu adanya pabrik bulu mata.
Kalau bubaran kerja atau pergantian ship kerja, kondisi jalanan ramai oleh motor-motor yang jemput karyawan pabrik.
Jadinya mau mirip-mirip situasi bubaran pabrik garmen di Rancaekek.