Kajian peta jalan yang mulai disusun sejak 2021 itu untuk mendukung program implementasi penggunaan Bioetanol pada bahan bakar untuk kendaraan bermotor dan mempersiapkan industri Bioetanol di Indonesia.
BACA JUGA: CEO Giorgio Furlani Janjikan AC Milan Guncang Eropa, Panucci: Selamat Datang Masa Sulit
BACA JUGA: Matahari Tasikmalaya Kebakaran, Perusahaan Fokus Pada Evakuasi Aset
Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Edi Wibowo mengataka Presiden Joko Widodo November 2022 telah meluncurkan program Bioetanol tebu untuk mendukung ketahanan energi.
”Saya ingin mengucapkan terima kasih atas inisiasi tim riset ITB untuk membuat kajian peta jalan percepatan implementasi Bioetanol, semoga kolaborasi ini terus berjalan baik sehingga program Bioetanol ini bisa sesuai harapan,” ujar dia.
Edi Wibowo menyampaikan hal itu dalam sambutan Seminar Peluncuran Peta Jalan Strategis untuk Percepatan Implementasi Bioetanol pada Selasa 6 Desember 2022.
Sedangkan Pakar Bioenergi ITB Prof Tatang Hernas Soerawidjaja mengatakan roadmap ITB mempersiapkan pengimplementasian bioetanol dengan target jangka pendek selama 3 tahun, jangka menengah 5 tahun dan panjang.
BACA JUGA: SUKSES Besar, Persib Pinjam 2 Pemain Hebat, Posisinya Bek dan Gelandang Serang
BACA JUGA: Adik Prabowo Bicara Masa Depan Ekonomi Indonesia di Kota Tasikmalaya
Adapun target jangka pendek dari roadmap dimulai dengan introduksi campuran 5 persen etanol atau E5 secara terbatas di Provinsi DKI Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur.
Campuran E5 etanol dapat dimasukkan ke dalam BBM jenis Petralite sehingga kualitas RON meningkat setara Pertamax.
”Nantinya hasil campuran ini akan menjadi produk Pertamax E-5,” ungkap dia.