Warga mengira itu sementara saja selama bulan puasa. Eeh ternyata, lewat lebaran PKL masih menguasai Pedestrian Cihideung. Pemandangan lama hadir lagi: kumuh!
Kondisi diperparah dengan sikap pejabat di Pemkot Tasikmalaya termasuk Pj Wali Kota Cheka Virgowansyah. Seperti ”kena mental” oleh power PKL yang jumlahnya ratusan.
Malah para pejabat di dinas-dinas terkait kawasan Pedestrian Cihideung saling lempar dengan alibi-alibinya. Terkesan tidak mau mengambil risiko alias cuci tangan.
Sikap para penjabat di Pemkot Tasikmalaya itu mengundang kegeraman wakil rakyat di DPRD.
Sampai Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Aslim SH meminta para pejabat itu membenahi kawasan Pedestrian Cihideung dan Hazet, barulah ada sedikit gerakan. Merapikan keberadaan PKL.
Tapi tetap hasilnya tidak optimal. Kawasan Pedestrian Cihideung tidak terlihat seperti pedestrian. Tetap saja kawasannya mirip pasar tumpah.
Para ulama pun akhirnya angkat bicara melihat pejabat Kota Tasikmalaya dan Pj Wali Kota Cheka Virgowansyah yang dinilai tidak memiliki sikap tegas.
BACA JUGA: PSIS Semarang Rekrut Mantan Pemain Persib untuk Tambah Amunisi Lini Tengah, Siapakah Dia?
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Kota Tasikmalaya KH Aminuddin Busthomi meminta agar pemerintah memiliki sikap yang jelas mengenai penataan Jalan Cihideung.
“Apa yang sudah menjadi perencanaan harus direalisasikan. Tinggal kembali ke tujuan awal. Kan pembangunan (Jalan Cihideung) ada tujuannya,” tegas KH Aminuddin Busthomi kepada Radar, Minggu, 21 Mei 2023.
Kebimbangan memutuskan sikap untuk Jalan Cihideung, kata KH Aminuddin Busthomi, harusnya tidak terjadi.
”Negara punya aturan dan regulasi sebagai landasan kinerja pemerintah. Hal itu tentunya menjadi pedoman untuk melaksanakan penataan di Jalan Cihideung. Tinggal buka aturannya bagaimana!” ujar pimpinan Pesantren Sulalatul Huda Paseh Kota Tasikmalaya.
BACA JUGA: Dikalahkan Napoli 3-1, Simone Inzaghi Sesali Pelanggaran Konyol Roberto Gagliardini
Karena tidak fokus kepada tujuan, sambungnya, terjadi kebimbangan di antara para pejabat Pemkot Tasikmalaya.
”Pada akhirnya terjebak perdebatan yang tidak akan mencapai titik temu. Jangan malah saling lempar tanggung jawab. Tidak akan selesai-selesai,” kritiknya.