BACA JUGA:Kapal Ferry Royce I Terbakar, Penumpang Panik Nekad Terjun ke Laut!
Ketika mereka merasa semua manusia di Bumi sudah habis dibunuh, mereka kemudian menantang ke langit.
Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda bahwa Ya’juj dan Ma’juj akan melontarkan anak panah dan tombaknya ke langit.
Ketika panah dan tombak mereka kembali jatuh ke bumi, mereka bersorak gembira melihat panah-panah dan tombak berlumuran darah.
BACA JUGA:Buruan Persib Lepas, Septian David Maulana Pilih Perpanjang Kontrak dengan PSIS Semarang hingga 2026
Itu kuasa Allah sehingga Ya’juj dan Ma’juj itu menganggapnya itu adalah bukti malaikat di langit sudah mereka bunuh semua.
Siapa sebenarnya Ya’juj dan Ma’juj si makhluk ganas dan bengis itu?
Dilansir dari Wikipedia ada keterangan Ibnu Katsir menerangkan bahwa secara genetik Ya’juj dan Ma’juj masih keturunan Nabi Adam AS.
BACA JUGA:Asyik Naik Bus dari Tasik Bisa Dapat Potongan Tarif Sampai 15K, Cek Syarat dan Caranya
Mereka dari keturunan Nuh anaknya dari Yafits yaitu nenek moyangnya bangsa Turki yang diisolir dalam kurungan tembok oleh Raja Dzulkarnain.
Leluhurnya itu Magogh bin Yafits bin Nuh nin Lamik (Lamaka) bin Metusyalih bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qianan bin Anusy bin Syits bin Adam.
Populasi Ya’juj dan Ma’juj melampaui populasi manusia yakni berbanding 1: 999. Sehingga disebutkan mayoritas penghuni neraka adalah kelompok mereka.
Jumlah mereka yang sangat banyak itu ketika turun dari ketinggian seperti aliran air bah.
Wujud Ya’juj dan Ma’juj digambarkan tidak pandai dan fasih berbicara, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, mukanya lebar, warna kulitnya merah sehingga terlihat wajahnya seperti perisai.
Ya’juj dan Ma’juj akan berperang dengan Nabi Isa san pasukannya di Bukit Tursina. Tetapi kekuatan jumlah mereka tidak bisa dikalahkan.