15 Tahun Tak Terselimuti Aspal, ‘Selamat Datang di Jalan Wisata Kabupaten Tasikmalaya’ Parungponteng-Sukaraja

Selasa 02-05-2023,21:27 WIB
Reporter : Ujang Nandar
Editor : Tiko Heryanto

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Warga Desa Sirnajaya Kecamatan Sukaraja dan Desa Barumekar Kecamatan Parungponteng rindu jalan hitam legam beraspal. Jalan di wilayahnya sudah 15 tahun tak terselimuti aspal.

Jalan penghubung dua desa dan dua kecamatan (Desa Sirnajaya-Barumekar, Kecamatan Sukaraja-Parungponteng) 'mempertontonkan' sebagian tanah merah. Sebagian permukaan jalan berbatu. Semaunya tak terselimuti aspal alias jalan rusak.

"Terhitung sejak tahun 2008, jalan ini tak kunjung mendapat sentuhan dan perhatian dari pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Jalurnya dipenuhi lobang besar, batu besar dan tajam dan tentu sangat memprihatikan. Air yang menggenang dan sangat licin jika kendaraan roda dua atau roda empat melintas," kata warga setempat, Mujib Tasela kepada radartasik.com, Selasa 02 Mei 2023.

Kondisi fisik jalan rusak ini mempersulit warga jika hujan terus mengguyur. Lubang yang mengaga tergenang air sehingga tak terlihat saat dilintasi. 

BACA JUGA:2 Pemain Baru Mendarat di Persib Bulan Ini, Bocoran Tipisnya versi Pengamat: Pemain Asing dan Lokal

Keadaan jalan rusak seperti ini menurutnya sudah dirasakah selama 15 tahun tak terselimuti aspal.

"Kondisinya makin parah, rasanya miris dan tak percaya melihat jalan yang berstatus sebagai jalan kabupaten, namun tidak mendapatkan sentuhan dan perhatian sama sekali oleh Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya," jelas Mujib.


Kondisi jalan penghubung Desa Sirnajaya-Barumekwr, Kecamatan Sukaraja-Parungponteng 15 tahun tak terselimuti aspal.-istimewa-radartasik.disway.id

Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses menuju perkotaan. Sehingga sangat berpengaruh terhadap laju ekonomi masyarakat. "Tentu juga berdampak terhadap akses jalan semangat juang dalam menjalankan pendidikan bagi anak-anak, akses kesehatan bagi orang sakit," ujar dia.

“Apalagi ini jalur utama bagi masyarakat Desa Barumekar dan Desa Sirnajaya," tambah Mujid.

BACA JUGA:Berapa Jumlah Kendaraan Mudik yang Kembali ke Jabodetabek Pada Arus Balik Lebaran 2023? Simak Jawabannya

Mujid mengambarkan, dampak jalan rusak juga memengaruhi harga bahan pokok di tempatnya. "Kan biaya operasional yang tinggi akibat jalan rusak ini," cetus dia.

Setiap pergantian kepimpinan di Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, biasanya ada harapan baru bagi masyarakat. Setidaknya bisa mengakomodir apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, seperti infrastruktur jalan. 

Namun kenyataannya, silih bergantinya bupati dan wakil bupati, harapan itu masih tak kunjung terpenuhi. 

"Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS)  IPM ataupun indeks pembangunan manusia Kabupaten Tasikmalaya berada di urutan kedua terakhir setelah Cianjur. Salah satu indikatornya dari segi umur panjang dan hidup sehat (kesehatan), pengetahuan (pendidikan) standar hidup layak (pemerataan). Kita ketahui bahwa akses jalan adalah salah satu pendongkrak  hal tersebut. Karena sebagian jalur utama yang terkait dengan hal apapun," bebernya.

Kategori :