Sengaja tidak masuk ke Kota Bandung. Tapi ambil jalur ke pintu tol Baros-Cimahi. Ini menghindari macet di Jalan Setia Budi hingga pintu Tol Pasteur.
“Kalau lewat kota tetap saja bakal padat. Lebih cepat lewat Baros,” ujar Kang Ayi.
Selama melaju di Tol Padaleunyi perjalanan lancar. Hingga tibalah di Cileunyi.
Di sinilah harapan Kang Ayi mencoba lewat Tol Cisumdawu kandas. Salah ambil pintu keluar.
“Salah belok saat keluar di Cileunyi. Harusnya ke arah Sumedang malah ke arah keluar Jatinangor,” sesalnya.
Akhirnya dia melaju di jalur biasa karena salah ambil pintu keluar. Jalur biasa itu Jatinangor-Tanjungsari-Cadaspangeran-Ciherang- Sumedang kota-Cimalaka.
“Alhamdulillah tidak lewat Tol Cisumdawu juga lancar. Malah cepat juga tiba. Hanya 1,5 jam dari rumah ke Cimalaka,” kata pria 68 tahun ini.
Arus lalu lintas dari Jatinangor hingga Sumedang, kata ayah dari dua anak Agus Kuswara dan Erna ini, jarang kendaraan roda empat.
“Tapi ngerinya banyak motor. Apalagi di Cadas Pangeran. Harus hati-hati sekali,” pesannya.
Sepulang dari silaturahmi, pelaku usaha bunga hias ini akan mencoba lewat Tol Cisumdawu.
Apalagi ada cerita terowongan kembar dari keluarga besarnya yang mudik ke Sumedang lewat Tol Cisumdawu.
Semakin membuat Kang Ayi penasaran menjajalnya.