Menurut dia, kalau satu tempat digunakan dua kali sholat Idul Fitri tidak membuat yang lainnya tidak sah.
Malah kalau dua tempat digunakan dua kali sholat id berkahnya juga 2 kali.
Tapi kalau berpikirnya dengan memberikan ruang ke Muhammadiyah pemerintah daerah setempat takut dianggap memberi ruang ke yang berbeda, itu pemikiran zaman kuno.
”Zaman londo (Belanda/penjajah) cara berpikir seperti itu,” kritiknya.
Sebenarnya Muhammadiyah lanjut Haedar, memiliki fasilitas-fasilitas untuk menyelenggarakan sholat Idul Fitri.
Muhammadiyah bisa menyelenggarakan di tempat sendiri dengan fasilitas itu.
Tapi maksudnya bukan itu. Haedar ingin negara dengan segala fasilitasnya itu milik seluruh golongan dan rakyat.
Sebagaimana sudah diketahui publik bahwa ormas Islam Muhammadiyah dan Persis sudah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh hari Jumat tanggal 21 April 2023.
Tidak diizinkannya Muhammadiyah menggunakan fasilitas lapangan yang dikelola pemerintah daerah untuk pelaksanaan sholat Idul Fitri 21 April 2023, menuai banyak kritik.
Haedar dalam video itu mengutip pernyataan Presiden RI Bung Karno.
”Indonesia bukan milik satu orang, satu golongan, hanya golongan bangsawan saja. Tapi Indonesia milik semua untuk semua.”
Ramainya masa tersebut membuat Menkopolhukam Prof Mahfud MD bersikap.
BACA JUGA: Terungkap Cara Oknum Bobotoh Masukkan Flare ke dalam Stadion GBLA di Laga Persib vs Persikabo 1973
Lewat cuitannya si Twitter, Selasa 18 April 2023, mengimbau pemda memfasilitasi ormas yang Idul Fitrinya berbeda dengan pemerintah.