Aktivitas tersangka telah dilakukan sejak akhir 2022 lalu dan sudah diedarkan ke masyarakat.
Tersangka GR juga mengaku melakukan penyuntikan gas itu karena terdesak kebutuhan ekonomi. Setiap bulannya dia mendapat keuntungan Rp 4 juta dari penyuntikan gas elpiji.
"Ya tergiur keuntungannya Kang, Rp 126 ribu per tabung. Modal Rp 64 ribu, dijual Rp 190 ribu. Sudah beroperasi dari Desember 2022. Bisa menyuntik itu belajar saat ikut kerja ke orang lain di Jakarta," tuturnya.