Tidak jauh dari Goa Kaca, wisatawan bisa menikmati pemandangan yang luar biasa dari atas bukit.
Hamparan laut Pangandaran dan hutan yang luas tersaji indah dari atas bukit. Bukit Galau namanya.
Dulu, masuk ke Goa ini ditarik tiketing sebesar Rp 10 ribu. Sekarang mah dipandu oleh perorangan. Kalau ada yang mau berkunjung ke Goa didampingi oleh perorangan.
Destinasi Andalan
BACA JUGA: HEBOH, Kiper Timnas Indonesia Bangunkan Warga Sahur di Majalengka Bawa Kendang, Ini Profilnya
Imam Ibnu pernah menjelaskan Goa Kaca dan Goa Surupan pernah dieksploitasi pada era 90-an hingga era 2000-an.
Dalam Goa tersebut terkandung batuan fosfat. ”Ada pembalakan di sana, terbukti dengan banyaknya tanda atau tulisan hingga ke atap Goa,” jelasnya.
Pada awal tahun 2011, Karang Taruna Sidomulyo melakukan eksplorasi ke dalam Goa dan memiliki wacana untuk dibuat sebuah destinasi wisata.
”Sempat ada kesan mistis di sana tapi kami tetap berinisiatif untuk mengembangkan Goa tersebut,” kata dia.
BACA JUGA: 5 Tempat Ngabuburit yang Lagi Top di Kota Banjar
Setelah perencanaan yang cukup panjang, awal tahun 2017, Goa Kaca dan Goa Surupan akhirnya menjadi destinasi wisata.
”Semua tokoh masyarakat di sini kami undang untuk syukuran pembukaan Goa Kaca dan Goa Surupan waktu itu,” jelasnya.
Sejak saat itu jalan menuju Goa diperbaiki. Anggaran diambil dari dana desa. Pembangunan jalan menuju Goa mencapai Rp 120 juta.
”Kita juga melakukan pelatihan bagi guide atau pemandu di Pasir Kored,” katanya.
Karena alasan tertentu, pengelolaan destinasi wisata Goa Kaca dan Goa Surupan menjadi vakum.