Sacchi bahkan membuat AC Milan menjadi tim yang tak terkalahkan dan dianggap sebagai salah satu tim klub terhebat sepanjang masa.
Sedangkan Pep Guardiola meraih kesuksesan luar biasa bersama Barcelona dengan tiki-takanya.
Belum pernah ada tim seperti Barcelonanya Guardiola yang bermain begitu dominan dengan umpan satu dua yang sangat indah dipandang mata.
Barca saat itu seperti penyempurnaan Total Football ala Belanda.
Namun, Dunga menganggap apa yang dilakukan Pep Guardiola sudah pernah diterapkan Zagallo pada tahun 1970.
“Sacchi adalah pelatih penting, tapi siapa yang mengingat Zagallo?” tanya Dunga.
“Selama Piala Dunia 1970, ia bermain dengan lima pemain No.10 di depan. Bahkan tidak mungkin untuk memikirkannya,” lanjutnya.
Ia menambahkan, “Guardiola melakukan hal yang sama dan semua orang memujinya, tapi Zagallo sudah melakukannya pada 1970.”
Dunga juga menceritakan faktor penting yang membuat Brasil menjadi juara Piala Dunia 1994 di AS dengan mengalahkan Italia di partai puncak.
“Bintang kami di tahun 1994 adalah Romario. Dia mengerti bahwa dia harus tetap terhubung dengan tim. Itu terjadi sama dengan Pele, Garrincha dan bahkan Ronaldo pada tahun 2002,” pungkasnya.