TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Ikatan Alumni SMPN 4 Kota Tasik atau Ika Nepatas gelar peringatan Isra Mi’raj, sebagai wujud konsistensi dalam menajlin silaturahmi antar-angkatan. Momen Isra Mi’raj yang dilaksanakan di Gedung Galih Pawestri Kota Tasikmalaya, Sabtu 11 Februari 2023, sekaligus sebagai pertemuan untuk saling mengokohkan berlomba dalam kebaikan antar-alumni.
Dalam perayaan Isra Mi’raj tahun ini, para alumni Ika Nepatas senantiasa agar memetik hikmah. Peristiwa bersejarah yang mengandung dimensi keimanan untuk lebih meyakini bahwa Allah SWT yang menghendaki semua peristiwa itu terjadi. Dimana dimensi kekuasaan Allah SWT bahwa manusia mengakui kebesaran-Nya di atas segala-galanya.
Itulah materi yang disampaikan KH.Farid Qurtubi Rasyid beliau sekaligus sebagai alumni Nepatas dari alumni 91.
“Hikmah yang bisa diambil dari peringatan Isra Mi’raj untuk Ika Nepatas adalah menjadikan keluasan bersatu dalam membangun kekuatan nilai ibadah. Serta semakin luas dalam silaturahmi sebagai perintah Allah yang dijalankan oleh keluarga Ika Nepatas,” pesan KH.Farid Qurtubi Rasyid.
BACA JUGA:Pasutri Sedang Mabuk Tuak, Tim Maung Galunggung Gerebek di Tempat Gelap Jalan Ibrahim Adji
BACA JUGA:Warga Cikalang Kota Tasik Heboh, Jasad Pemuda Ngambang di Sungai Cimulu
“Perjalanan hidup Rosulullah membuktikan kekuatan takwa. Dan Rosulullah menuntun umatnya agar selalu dalam ketakwaan terhadap Allah SWT,” tambah dia.
Ketua Umum (Ketum) Ikatan Alumni SMPN 4 Kota Tasik Novallutfie memandang, bahwa Isra Mi'raj adalah perjalanan menuju kesempurnaan rohani. Sehingga, perjalanan ini menurut para sufi, adalah perjalanan meninggalkan bumi yang rendah menuju langit yang tinggi. “Inilah perjalanan yang sangatlah didambakan oleh setiap pengamal tasawuf. Artinya bahwa hidup hanyalah perjalanan untuk membawa bekal kebaikan menuju hidup selanjutnya,” ulasnya.
Dalam silaturahmi Ika Nepatas ini, Novallutfie juga mengajak seluruh alumni agar berlomba-lomba dalam kebaikan. Kehidupan akhirat, kata dia, sebagai kehidupan yang kekal.
“Segala sesuatu di dunia ini bersifat fana. Manusia itu kadang bahagia, kadang juga tidak bahagia. Kadang berhasil,kadang juga merasa gagal. Itulah dunia dengan segala tabiat sementaranya. Untuk itu, kami mengajak untuk berlomba dalam kebaikan,” pungkasnya.