"Bulan lalu sempat rusak. Lalu kami perbaiki. Sekarang jebol lagi karena masalahnya sama," tutur Feri kepada radartasik.com.
Ditambahkan Feri, kepada pemilik toko di Jalan Cihideung dan Jalan Mustofa, pihaknya sudah memberikan surat edaran. Agar tidak menyimpan sampah rumah tangga di tempat sampah tersebut.
"Pemilik toko agar menyimpan sampahnya jam 18.00 WIB sampai jam 07.00 WIB. Nanti diambil oleh armada cator (becak motor)," kata Feri.
Beberapa tahun lalu, di Kota Tasik, Radar Tasik mengundang Wali Kota Banjar Dr Hj Ade Uu Sukaesih, melihat pelaksanaan pelatihan karakter di sebuah sekolah menengah atas swasta.
Usai acara, ibu wali kota minta mampir ke Radar Tasik. Radar waktu itu ikut di mobil beliau. Nah, sepanjang jalan menuju Radar Tasik, Wali Kota Banjar sempat komentar begini. "Kok, bisa begini ya. Sampah dibiarkan berserakan di pinggir jalan," ujar wali kota dari Partai Golkar itu.
Hj Ade Uu Sukaesih sampai gogodeg karena sampah seperti tak putus berserakan di tepian jalan. "Kalau saya wali kotanya, tidak akan dibiarkan sampah berserakan di pinggir jalan. Ini (pikiran) warganya bagaimana ya?" gerutu Hj Ade Uu Sukaesih.
Budaya bersih atau peduli membuang sampah, tampaknya di Kota Tasikmalaya cukup tertinggal oleh Ciamis maupun Kota Banjar. Ini pekerjaan Pj Wali Kota Cheka Virgoyansyah yang tidak ringan. Terutama mengubah mental warga berbudaya cinta kebersihan. (*)