”Jadi terkait paket layanan haji di masyair, hitungan dalam usulan BPIH pemerintah juga turun, kisarannya juga 30% dan itu sangat signifikan,” tambah dia di Jakarta, Sabtu 21 Januari 2023.
Dia menerangkan tahun 2022, paket layanan haji (masyair) sebesar SAR 5.656,87. Alhamdulillah tahun ini selain turun. Kemenag berhasil negosiasi hingga menjadi SAR 4.632,87. Turun sekitar SAR 1.024 atau 30 persen.
Jadi dalam usulan BPIH tahun ini, kata dia, pemerintah Indonesia sudah melakukan penyesuaian harga sesuai yang ditetapkan Saudi.
BACA JUGA: Tetap Ardern
Namun demikian, Kemenag tetap mempertahankan kualitas layanan bagi jamaah di masyair.
”Kepada perusahaan penyedia layanan, kami tetap meminta komitmen agar dengan harga yang ditetapkan pemerintah Saudi itu, layanan yang diberikan kepada jamaah juga tetap berkualitas,” tegas dia.
Hilman menjelaskan lagi komponen BPIH tidak hanya paket layanan haji. Komponen biaya haji yang diusulkan pemerintah kepada DPR itu juga mencakup layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama di Arab Saudi, baik Jeddah, Makkah dan Madinah.
”Di luar Masyair, masa tinggal jamaah sekitar 30 hari, baik di Makkah maupun Madinah. Ini kita siapkan semua layanannya,” papar Hilman.
BACA JUGA: Diduga Bermotif Dendam, Pengamen di Indihiang Babak Belur Dihakimi 4 Pelaku Masih Seprofesi
Selain itu, penyusunan usulan BPIH memperhatikan komponen kurs Dollar AS (USD) dan kurs Riyal (SAR).
Dalam usulan baru, asumsi yang digunakan adalah Rp 15.300 untuk kurs 1 USD, dan Rp 4.080 untuk kurs 1 SAR.
Sedangkan pada tahun 2022, kurs SAR yang digunakan adalah Rp 3.846. Untuk kurs USD tahun 2022 adalah Rp 14.425.
Hal lain yang menjadi perhatian adalah komponen pesawat. Sebab, ini sangat bergantung pada harga avtur.
”Usulan pemerintah terkait BPIH 1444 H itu belum final karena terbuka untuk dibahas bersama dengan Komisi VIII DPR. Semoga kita bisa mendapatkan rumusan yang paling pas terkait biaya haji tahun ini,” harap dia.
Kenapa Bipih Naik?